Mohon tunggu...
Daffa RakhaAttalah
Daffa RakhaAttalah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mendengarkan lagu dan podcast baca buku nonton series movies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Inspiratif! Tekad Gadis Muda Penjual Es Teh di Acara Muktamar 48

6 Desember 2022   19:49 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:19 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surakarta-Kemeriahan rangkaian acara muktamar ke 48 yang dilangsungkan di Surakarta, Jawa Tengah  pada bulan November 2022. Muktamar adalah acara permusyawatan  tertinggi Muhammadiyah. Dalam acara ini pun merupakan momen silaturahmi dan kolaborasi bagi para penggembira yang turut hadir memeriahkan. 

Melalui beberapa rangkaian acara yang diadakan turut dihadiri oleh seleuruh masyarakat dari setiap penjuru di Indonesia. Hingga  banyak pelaku usaha baik UMKM maupun pedagang kaki lima yang terlibat dengan membuka usaha mereka karena hal ini menjadi sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Seperti yang  yang dilakukan oleh Icha salah satu penjual Es teh yang membuka tenan dalam acara muktamar ke-48.

Icha mengatakan alasan kenapa dirinya membuka usaha Es teh manis disini melihat akan banyaknya orang yang hadir dan kenapa tidak jika itu memang sebuah peluang usaha yang menguntungkan, dia menambahkan jika sebenarnya hanya berawal dengan memmbantu sang ibu berdagang namun kelamaan dirinya merasa enjoy akan hal ini. Es teh manis menjadi pilihan mengingat banyak masyarakat Indonesia yang menyukai minuman satu ini.  

Modal yang terbilang tidak terlalu besar. Selain  es teh manis dia dan sang ibu juga menjajakan minuman ringan lainnya tentunya dengan harga yang relatif murah. Sehingga banyak kalangan yang bisa mencoba dan membeli es teh jumbo ini.

 " Selain jualan di event kaya gini biasanya jualan tetap suka di car free day kak," imbuhnya. Icha mengaku senang bisa berjualan seperti ini walaupun hanya es teh manis namun bisa menghidupi dirinya dan sang ibu selama ini. Ternyata dengan niat awal hanya membantu sang ibu kini dirinya sudah terbiasa membantu sang ibu berusaha.

Sudah terhitung Berjualan es teh manis sejak adanya car free day di solo namun sempat terhenti saat pandemic berlangsung membuat Icha dan sang ibu sempat kesulitan dalam berjualan. Selama pandemi itu hanya berjualan depan rumah dengan pelanggan yang terbilang relatif sedikit jika dibandingkan dengan berjualan di car free day.  Namun dirinya dan sang ibu senang dan kembali bersemangat karena saat ini kedaan sudah membaik sehingga dapat berjualan kembali di event-event seperti muktamar ini.

Tumbuh besar bersama sang ibu hingga saat ini sudah beranjak dewasa membuat dirinya berfikir untuk melanjutkan usaha es teh manis jumbo ini. Dirinya pun mengatakan senang dapat berjuang bersam sang ibu dalam melakukan usaha ini. Icha mengatakan dengan membantu ibunya berjualan ini  pendapatan yang didapat ini terbilang cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan uang jajan dirinya sendiri.

Icha mengatakan sang ibu pun tidak pernah memaksanya untuk ikut berjualan ini hanya inisiatif dirinya sendiri melihat sang ibu yang sudah menua. Walaupun di usia yang terbilang muda dirinya mengatakan sudah terbiasa sehingga tidak malu dalam membantu sang ibu berjualan. Terkadang Di satu sisi terkadang timbul perasaan iri ketika melihat teman sebayanya bisa bermain dengan bebas tanpa harus bekerja. Dirinya berharap suatu saat nanti bisa menjadi orang sukses dan membahagiakan sang ibu selalu. Melalui berjualan es teh manis jumbo dapat membantu kehidupan sehari-hari dan membiayai pendidikanya selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun