Mohon tunggu...
Dafa Ramadhani
Dafa Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Content Marketing

Things never change; we change

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bekerja dan Perasaan Stuck

4 Desember 2022   10:11 Diperbarui: 8 Desember 2022   14:35 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stres dan kelelahan adalah respons alami tubuh ketika diri kita merasa tertekan dalam menghadapi sebuah situasi. Ini juga bisa menjadi tanda pekerjaan overload.(SHUTTERSTOCK)

Bosan, di saat yang bersamaan juga merasa lelah seperti energi terkuras habis. Saat itu aku belum menyadari perasaan itu. Alih-alih mencari jawaban dari perasaan itu, aku justru terus melakukan rutinitas yang membuat perasaan bosan dan lelah tersebut muncul. 

Selama berbulan-bulan aku terus menjalani rutinitas yang sama tanpa ada hasil yang signifikan. Tak ada hasil yang bisa memuaskanku waktu itu. Yang ada hanya aku melakukannya karna itu sudah biasanya.

Waktu itu masih teringat membaca sebuah konten disebuah media sosial perihal perasaan stuck. Ya, akhirnya aku menyadari itu. 

Secara tak sadar memoriku mengingatkan kejadian-kejadian di masa lampau. Sekolah misalnya. Setiap hari selama enam hari dalam seminggu aku harus bangun pagi, bersiap menuju ke sekolah, belajar di sekolah, pulang, belajar lagi kalau ada tugas, setelah itu baru istirahat. 

Aku selalu menjalani rutinitas membosankan itu. Namun, yang membuatku bersemangat menjalankan rutinitasnya karna aku menunggu pasti akan ada kejadian baru bersama teman. Momen-momen bersama teman itulah yang membuatku sedikit bersemangat.

Atau di sekolah menengah aku memutuskan untuk ikut organisasi yang membawaku pergi berkelana. Berjumpa orang baru dan mendapat banyak pengalaman berharga. 

Pengalaman serupa saat sekolah akhir, bedanya yang aku dapat masih di sekitar sekolah. Pergi namun tak sejauh dan sesering yang aku lakukan saat sekolah menengah.

Aku merasa stuck pada pekerjaan yang aku lakukan waktu itu. Hanya bertemu rekan kantor yang mana berakhir fokus pada masing-masing. Tak ada momen yang membuatku bergairah. Aku selalu merasa lelah yang berkepanjangan setelah bekerja. 

Tak ada pengalaman atau ilmu lebih saat itu. Saat tersadar, aku harus melakukan sesuatu pada diriku. Jika kamu merasa hal yang sama, mungkin cara ini bisa kamu lakukan ketika stuck.

1. Menambah skill baru

Sumber: pexel.com
Sumber: pexel.com

Karna yang ku lakukan rutinitas setiap hari, aku tidak sempat mencoba hal baru yang bisa menambah skill. Akhirnya aku mencoba meluangkan waktu untuk menambah skill baru dengan ikut bootcamp online. 

Aku memberanikan diriku untuk ikut karna harga yang dibayar cukup mahal, jadi aku akan terus termotivasi untuk ikut bootcampnya sampai selesai.

2. Bertemu orang baru

Sumber: pexel.com
Sumber: pexel.com

Dari bootcamp tadi aku jadi bisa berkenalan dengan orang-orang yang mungkin akan sulit aku jumpai di dunia nyata. Karna skill sosialku buruk sekali. 

Awalnya pun cukup buruk dan canggung karna aku hanya banyak diam. Lama-lama tersadar kembali, jika hanya diam akan sama saja seperti awal. Dan ini sangat berpengaruh sekali. 

Aku perlahan menjadi aktif dan bisa menciptakan momen dengan mereka. Yang paling berharga mereka juga sering membagikan pengalaman dan juga cerita-cerita mereka.

3. Cari kesibukan lain atau hobi baru

Sumber: pexel.com
Sumber: pexel.com

Sebenarnya yang sering aku lakukan itu menonton film. Yang mana sangat buruk sebenarnya karna tak menghasilkan apa-apa. Dan biasanya aku sering merasa hampa setelahnya. Istilahnya mungkin perasaan guilty. 

Nah, untuk mengatasinya aku mencari kesibukan lain seperti menulis jurnal di buku, menulis atau menuangkan ide pada tulisan, atau membaca buku. Atau jika aku masih bosan biasanya aku akan mencoba foto sekitarku dengan kamera. Yang paling seru kulakukan biasanya membuat kue atau kue kering. Lumayan, aku bisa memakannya sebagai cemilan ketika mulutku terlalu bosan.

4. Olahraga dan afirmasi positif

Sumber: pexel.com
Sumber: pexel.com

Mungkin cara ini banyak disebutkan dibeberapa bacaan. Aku bisa menggerakan badanku yang hasilnya badanku bisa terus bugar. Bisa dibilang aku punya temperamen yang buruk dan terkadang selalu berpikir negatif pada sesuatu. 

Afirmasi atau meditasi ini cukup membantu untuk mengontrol pikiranku tadi. Biasanya aku melakukan kurang atau lebih dari lima menit.

Dari sekian banyak cara tersebut semuanya berhasil pada diriku. Sebagian di antaranya hanya bertahan sementara tapi terkadang aku masih melakukannya. Terkadang merasa stuck juga lumrah, tapi sebaiknya jangan dibiasakan ya. 

Tak perlu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu. Karna batas kemampuan diri hanya diri sendiri juga yang tau. Hanya kamu yang tau alasan dan juga cara mengatasinya. 

Semoga tulisan ini membantu ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun