Mohon tunggu...
Ahmad Firdaus
Ahmad Firdaus Mohon Tunggu... HRD -

Pengamat Sosial, Pengamat Investasi, Pengamat Politik, Calon Master Psikologi Agama UIN Jakarta, Ketua Bidang Pertahanan & Keamanan HMPI (Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia) Bekerja di Bidang Properti Berprofesi Sebagai Human Development disalah satu Perusahaan Ternama dan No 1 yang mengembangkan Konsep Aparkost yang berpendidikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"PENJARA" dalam KEHIDUPAN MANUSIA

22 Maret 2018   12:00 Diperbarui: 22 Maret 2018   15:01 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

KAHFI BBC Motivator School -- Istilah "Penjara" kami gunakan untuk melihat betapa banyaknya manusia zaman now menjalani kehidupannya tidak dalam mentaati peraturan yang sudah ditetapkan. Padahal hakikatnya, kehidupan ini harus dijalani dengan mentaati peraturan, agar senantiasa tahu bahwa perjalanan hidupnya kelak akan dipertanggungjawabkan.

Lihatlah sekarang ini, manusia zaman now sedikit banyak diperbudak dengan iptek dengan segala ragamnya yang ternyata tidak berhasil mengangkat harkat kehidupan manusia secara hakiki. Yang terjadi justru sebaliknya, banyak terjadi kegelisahan-kegelisahan dan semakin tidak bermaknanya kehidupan serta hampanya nilai spiritual. Selain itu juga, pola hidup manusia yang ingin bebas dan tidak terikat dengan aturan tertentu yang dipercayai akan membuat bahagia hidupnya.

Di KAHFI BBC Motivator School, sebagai kampus kehidupan selalu mengajarkan bahwa makna kebahagiaan itu bukanlah berasal dari pola hidup yang bebas yang tanpa sengaja diperbudak oleh sesuatu yang 'sementara' melainkan dari pola hidup yang konsisten mentaati suatu aturan tertentu. Aturan yang dimaksud ada yang berasal dari buah karya para manusia bijak di zaman lampau, ada pula yang diyakini dibuat langsung oleh Sang Maha Pencipta Alam Semesta ini, yang disebut dengan agama. Oleh karena itu, pada  hakikatnya agama adalah suatu pedoman hidup yang menuntun penganutnya untuk mencapai kebahagian yang hakiki, baik di dunia maupun kehidupan yang akan datang nanti.

Kenapa masih ada manusia yang 'terpenjara' yang tidak membuatnya meraih kebahagian yang hakiki? Kenapa masih ada manusia yang gagal dalam menjalani aturan yang ditetapkan? Jawaban terbaik yang dapat kami paparkan yaitu kebanyakan manusia keluar dari pedoman agamanya, bahkan membangkang dengan melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan main dari agama yang dianutnya. Padahal agama itu selalu memberikan bimbingan dan petunjuk dalam hidup, penolong dalam kesukaran, dan pastilah menentramkan batin.

Oleh karena itu, agar tidak kehilangan arah dan hidup dalam "penjara" yang tidak membahagiakan. Mari kembali mentaati aturan main yang sudah ditetapkan dalam agama. Yakinilah bahwa agama yang benar akan mambawa kepada kebahagiaan yang sesungguhnya.

"Untuk mencapai level kebahagiaan, bukanlah tanpa aturan, justru kebahagiaan itu didapat dengan mentaati aturan yang ditetapkan dalam agama."

Om Bagus

Di tulis oleh (priyo/angkatan 15)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun