Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menabuh Semangat Kolaborasi di Sungai Nibung

4 Juni 2016   14:31 Diperbarui: 4 Juni 2016   15:15 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tabuhan rebana dan guntingan pita mewarnai peresmian Pusat Kegiatan Ekowisata Bahari Desa Sungai Nibung oleh Sekda Kubu Raya, Odang Prasetyo. Utusan KKP, BPSPL, DPRD, Kapolres, SKPD/Badan, KompasTV, awak media, tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat sipil jadi saksinya. Tugas belum usai. Ini baru tabuhan pertama.

***

Cahaya pagi di Dermaga Rasau menyapa tetamu. Awan berarak di atas ruas Kapuas kala puluhan orang berkumpul di tepi dermaga. Mereka membicarakan sebuah inisiatif mulia dari Pantai Tengkuyung, tepatnya pusat ekowisata bahari di Sungai Nibung, Kecamatan Pekadai, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin 31/05/2016.

Speedboatyang membawa Sekda Odang Prasetyo meliuk laju. Di sampingnya duduk takzim Sapta Putra Ginting, pejabat senior di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hadir pula perwakilan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Iwan Al Qadrie serta Anshori Zawawi dan Adi Priyana dari Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (CCDP).  Di speedboat lain, ada Kapolres Kubu Raya AKBP Dedi Agustono S.Ik, perwakilan WWF, awak media dan tamu undangan lainnya seperti dari Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan.

Sejauh mata memandang, di bentang sungai terlihat beragamnya vegetasi sungai Kapuas jelang muara. Berjejer pohon khas di sempadan Kalimantan, nipah yang pucuknya mencium paras sungai, ada bakau yang daunnya digoyang angin laut China Selatan.

Tidak kurang dari sepuluh jenis ekosistem ada di Kalimantan Barat. Dari ekosistem pegunungan, hutan, lahan basah hingga mangrove dan terumbu karang. Ada 3 daerah aliran sungai—urat nadi kehidupan masyarakat termasuk di Kubu Raya. Salah satunya adalah daerah aliran sungai Kapuas, yang membentang dari Kapuas Hulu sampai ke Kubu Raya. Di sekitar Kapuas terhampar pula lahan gambut dan hutan lebat, sayangnya, degradasi yang hebat selama 20 tahun terakhir mengancam keberadaannya. Termasuk mangrove.

Menjaga mangrove secara kolaboratif (foto: Kamaruddin Azis)
Menjaga mangrove secara kolaboratif (foto: Kamaruddin Azis)
Kalimantan Barat mempunyai kawasan hutan nangrove terluas di Indonesia. Tidak kurang dari 100ribu hektar. Terdapat 75% jenis mangrove yang ditemukan hidup di Indonesia. Kabupaten Kubu merupakan salah satu lokasi yang mempunyai kepadatan relatif tinggi bersama Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Mempawan,Singkawang dan Sambas.  

Mangrove Kalimantan, termasuk di sepanjang Pantai Tengkuyung dan Sungai Nibung, terancam oleh pembukaan lahan permukiman, perambahan kayu bakar. Ini diperburuk karena selama ini dukungan program Pemerintah Pusat untuk pengentasan kemiskinan amat minim di Kalimantan Barat terutama Kubu Raya. Salah satu alasannya karena warga berada di dalam wilayah lindung hutan dan rentan diperkarakan.

“Banyak orang tak peduli dengan warga miskin di tengah hutan, di Sungai Nibung itu, ada permukiman warga. Yang terlihat adalah warna hijau peta, tetapi ada orang di dalamnya. Makanya saya sangat, sangat, mendukung inisiatif warga Desa Sungai Nibung itu, kami terima kasih ke Dinas Perikanan dan Kelautan serta CCDP,” kata Herbimo Utoyo, Plt Kadis Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kubu Raya.

Inisiatif dari Sungai Nibung

Sekda Kubu Raya didampingi Kapolres dan perwakilan PMO-CCDP turun dari speedboat dan meniti jembatan sementara yang dibangun warga desa. Dengan suka cita, Kades Sungai Nibung Syarif Ibrahim menyalami tetamu dan mempersilakan ke lokasi penyambutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun