*****
Ketua Panitia Festival Durian, Haji Damin Sada, tokoh Bekasi mengakui bahwa acara Festival Durian ini awalnya hanya iseng-iseng saja. Tapi ternyata bersambungan dengan program pemerintah, dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan nasional.Â
"Alhamdulillah. Sekarang bukan lagi yang peduli ketahanan pangan itu dari bawah ke atas, tapi sekarang sudah dari atas ke bawah. Dari Presiden ke Menteri, turun ke Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Lurah, Kepala Desa," kata Damin Sada.
Menurut Damin, peduli pangan itu sudah lama digiatkan olehnrakyat di pedesaan. Bahkan Bekasi sudah pernah jadi limbung padi bagi Provinsi Jawa Barat. Mereka telah menjadi petani yang handal.Â
"Pernak-pernik yang ada di panggung acara ini, ada Sundung untuk alat angkut padi, Contang untuk mikul padi, Limbung untuk menaruh padi. Pokoknya saya  serahkan ke Pemda Bekasi untuk meneruskan kegiatan ini," kata Damin.
"Terus teranga, dari dulu Bekasi itu 'nyohor' (kesohor) dengan buah durennya. Semoga Bupati terpilih lebih peduli kelestarian budaya Bekasi, terutama buah durennya agar duren Bekasi bisa lebih baik lagi," tambah Damin, yang juga Ketua Ormas Jajaka.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron mengapresiasi adanya Festival Durian yang mukanya hanya berawal dari obrolan kecil.
"Banyak sekali suatu yang besar dimulai dari obrolan kecil, sama dengan obrolan kecil tokoh nasional yang dipenajara, juga kiai taklim," kata wakil rakyat asal Babelan, Kabupaten Bekasi ini.
"Bekasi dulu, kebetulan saya dari Babelan, untuk sampai ke Setu nyari durian, masih bawah ikan dari Muara Gembong. Sekarang ini masyarakat kita di Bekasi sangat beragam. Karena itu perlu dijaga dengan baik," kata Ade Mukti.
*****