Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

'Degdegan' Jadi Imam Shalat Tarawih

7 April 2022   01:46 Diperbarui: 7 April 2022   02:01 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shalat di Masjid Fatahillah Balaikota DKI Jakarta, sebelum Ramadhan 2022 (foto : dok pribadi Nur Terbit)

Alhamdulillah, kita semua masih diberi umur panjang oleh SWT. Sehingga masih bisa bertemu di bulan Ramadhan 2022 ini. Aamiin.

Betapa tidak, setelah dua tahun terakhir ini berpuasa, dan sudah dua kali pula Ramadhan, kita bersyukur sebab bisa menjalani semuanya.

Kenapa patut bersyukur, tentu saja karena selama kurun waktu masa pandemi Covid19 melanda negeri kita ini, saya bersama keluarga terutama, menjalaninya dengan keprihatinan.

Sebuah cobaan atau mungkin malah teguran dari Allah SWT, keluarga besar saya ikut terpapar Corona. Dimulai anak saya Akbar yang dinas ke daerah, harus isolasi bersama teman-temannya di sana. 

Padahal sebelum berangkat dinas ke daerah, sudah dua kali vaksin di Jakarta. Tokh terpapar Corona juga.

Tiba di Jakarta, anak saya juga mendapat cobaan. Menyusul Istrinya Icha (anak mantu) juga ikut terpapar sehingga perlu menjalani isolasi mandiri (isoman). 

Kedua cucu yang masih balita (5 dan 3 tahun) Senandung dan Seruni terpaksa menyingkir ke rumah kakek dan neneknya. Dari Jakarta "mengungsi" ke Bekasi, daerah pinggiran yang katanya penyangga ibukota (Bodetabek).

Tidak berhenti sampai di situ saja. Sebab besan perempuan, juga menyusul terpapar dan kembali harus menjalani isoman. Boleh dikata, selama dua bulan, kami sekeluarga hidup dengan incaran virus Corona.

Sementara di kampung halaman, Kota Makassar Sulsel, adik lelaki saya bersama istrinya (adik ipar), juga berjuang untuk lepas dari "cengkraman" virus yang mematikan itu. 

Adik lelaki saya akhirnya sembuh total, tapi istrinya subhanallah, tidak tertolong karena ada penyakit bawaan (komorbit, atau apa gitu istilahnya). Sungguh, ini awal Ramadhan 2020 yang penuh dengan keprihatinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun