Apa yang membuat al-Khans' begitu menonjol dalam sejarah bukan hanya syairnya yang agung, tetapi juga keputusannya sebagai perempuan yang tahu siapa dirinya. Dalam masyarakat patriarkis, ia berdiri dengan suara sendiri, memilih dengan hatinya, dan menyikapi luka dengan puisi. Ia tidak menjadikan tragedi sebagai akhir, tetapi sebagai pelantar untuk berkarya dan dikenang.
Kisah hidup al-Khans' adalah pengingat bahwa kekuatan perempuan bukanlah mitos dalam sejarah Arab klasik. Justru, dari seorang perempuan seperti al-Khans', kita belajar bahwa keberanian, kesetiaan pada diri sendiri, dan ketulusan perasaan adalah bentuk tertinggi dari keindahan.
Referensi:
Tammas, . (Ed.). (n.d.). Diwan al-Khans: Sharh wa-ta'liq. Bayrut, Lubnan: Dar al-Ma'rifah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI