“Yah, penyanyi Queen itu Freddie Mercury, ya?”tanya anakku sambil mendekatkan BB-nya ke telinga sementara tembang Bohemian Rhapsody terdengar nyaring.
“Iya,”jawabku sambil meneruskan membaca.
“Freddie sudah mati, ya, Yah?”
“Iya.”
“Kok, bisa mati, Ya?”
“Freddie mati terkena AIDS.”
“AIDS itu apa, Yah?”
Karena pertanyaan anak muda berusia sepuluh tahun ini mulai serius, maka kualihkan mata dari buku dan memandangnya. Penyakit anak sulungku ini akan terus bertanya sampai dia bosan atau ayahnya yang tak mampu lagi memberi jawaban.
“AIDS itu penyakit yang disebabkan karena hubungan pria dengan pria.”
“Aa’ juga ‘kan sering main dengan cowok, Yah?”potongnya.
“Bukannya yang kayak gitu,”serba salah jadinya.”AIDS itu penyakit akibat hubungan seks cowok dengan cowok.”
“Hubungan seks itu apa, Yah?”
Alamak! Pertanyaan kayak gini sudah lama aku antisipasi bakal muncul dari mulutnya.Sungguh, aku selalu belajar dan membaca tentang pendidikan seks untuk usia dini dan banyak lagi informasi sejenis, belum lagi beraneka artikel kiat menjelaskan seks terhadap anak, rasanya sudah hapal diluar kepala, tetapi ketika pertanyaan itu terucap, bingung juga menjawabnya.
Aku bingung bukan karena malu atau tak mampu menjawabnya, tapi bingung untuk memilih kata-kata yang tepat untuk difahami oleh anak setingkat sekolah dasar. Bisa jadi ‘kan jawaban kita belum tentu bisa dicerna oleh wawasannya saat ini? Atau, jangan-jangan, aku yang masih menganggapnya anak kecil? Nah! Artikel seperti ini yang belum pernah kutemukan.
Terakhir. Semoga artikel ini tidak terkualifikasi cabul.