Mohon tunggu...
DADANG IRWANTO
DADANG IRWANTO Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Agama Islam

Nama Saya Dadang Irwanto, S.Pd.I. Profesi saya adalah Guru Pendidikan Agama Islam. Motto Hidup: Berdamai Dengan Diri Sendiri. Sebuah ungkapan penuh makna tentang penerimaan atas takdir Ilahi, tanpa membandingkan hidup dengan orang lain. Tentang Saya: Saya adalah seorang pendidik yang mengabdi di bidang Pendidikan Agama Islam. Bagi saya, mengajar bukan sekadar profesi, tapi juga ibadah dan jalan untuk menebar kebaikan. Saya percaya bahwa setiap ilmu yang dibagikan dengan ikhlas akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Hobi dan Minat: Menulis adalah salah satu cara saya memberi manfaat kepada sesama. Melalui tulisan, saya berharap dapat menyentuh hati dan membuka wawasan orang lain. Selain itu, saya menyukai aktivitas gowes dan touring, sebagai bentuk tadabur alam — menyusuri ciptaan-Nya dan merefleksikan kebesaran Sang Penguasa Semesta. Harapan Hidup: Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, lingkungan, dan umat adalah tujuan utama dalam hidup saya. Saya ingin hadir sebagai guru yang bukan hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam akhlak dan sikap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meneladani sifal mulia Rasul Saw dalam berbagi untuk yatim piatu

13 Juli 2025   06:49 Diperbarui: 13 Juli 2025   06:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc santunan masjid baituk makmur

Tegalontar -- Sabtu malam Ahad (5 Juli 2025), suasana di Desa Tegalontar terasa khidmat dan penuh haru. Bertempat di halaman masjid Baitul Makmur, warga Tegalontar dan sekitarnya menggelar acara santunan yatim piatu sekaligus pengajian umum dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H.

Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 WIB ini dihadiri ratusan warga dari berbagai dusun dan desa sekitar. Sebanyak 41 anak yatim piatu menerima santunan dalam acara tersebut, dengan rincian: Tegalontar (9 anak), Serut (11 anak), Mojotengah (7 anak), Pegirikan (4 anak), dan Kentung (10 anak). Dana santunan yang terkumpul dari para donatur mencapai Rp51.250.000, dan setiap anak menerima bantuan senilai Rp1.250.000.

Acara semakin bermakna dengan kehadiran KH. Supandi dari Semarang sebagai penceramah utama. Dalam ceramahnya, KH. Supandi membagikan kisah perjalanan hidupnya yang sangat menginspirasi. Beliau menceritakan bagaimana dirinya dulunya seorang penganut Katolik taat, namun akhirnya menemukan hidayah dan memeluk agama Islam setelah mendalami kandungan Al-Quran.

Saya masuk Islam bukan karena diajak siapa pun, tapi karena tersentuh dengan keindahan dan kebenaran isi Al-Quran, tutur KH. Supandi dengan suara bergetar.

Selain kisah spiritualnya, beliau juga menyampaikan keutamaan menyantuni anak yatim piatu dalam Islam. Menurutnya, menyantuni anak yatim adalah salah satu amal mulia yang sangat dicintai Allah SWT dan menjadi jalan menuju keberkahan hidup.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, dengan harapan agar kegiatan ini membawa manfaat dan keberkahan bagi semua yang hadir.

Warga berharap kegiatan serupa dapat terus dilestarikan setiap tahunnya sebagai bentuk kepedulian sosial dan penguatan ukhuwah Islamiyah di masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun