Mohon tunggu...
dadan abdulharis
dadan abdulharis Mohon Tunggu... Buruh - berkarya

berjuang untuk menjadi lebih baik walau banyak rintangan yang harus menerjang jangan pernah menyerah dan tetap berjuang hingga cemoohan menjadi tepuk tangan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hutan yang Malang

13 November 2019   22:54 Diperbarui: 13 November 2019   23:00 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia tak meminta kita untuk membalas apa yang dia berikan, dia juga tak meminta sebuah penghargaan untuk jasa yang dia berikan selama ini, dia hanya meminta untuk menjaga dirinya agar anak dan cucu kita merasakan kekayaan alam yang melimpah yang dihasilkan olehnya. 

Betapa berharganya dia untuk kehidupan menyaring air hujan agar tidak menjadi Banjir, melindungi dan memberikan hewan dalam kediamannya, memberikan semua hasil yang dia peroleh tanpa meminta imbalan. 

Tapi sekarang dia mulai pergi, dia mulai dicampah dia tak di jaga dengan baik sehingga dia pun di rusak oleh tangan tangan jahil dan orang yang gila akan harta, dia sekarang menderita penebangan merajalela pembakan melumpuhkan dia untuk menjafa hewan yang ada dalam kediamannya, dia tak sanggup lagi untuk menahan  segala siksaan yang manusia berikan dia merasakan jasa dia tak dihargai lagi dia merasakan tak ada kepeduliannya manusia akan Alam, bahkan dia berfikir manusia akan mengorbankan sesama hanya untuk ke pentingan diri sendiri.

Lantas bagaimana generasi ini bisa tahu akan hutan yang dulu rimbun akan pepohon, lantas bagaimana anak dan cucu kita merasakan apa yang dia hasilkan. Kita hanya berfikir pembangun tanpa ada perhitungan Alam dijadikan tumbal untuk sebuah kepuasan entah bencana apa yang siap menerjang entah hewan apa lagi yang akan menjadi korban dan masuk kedalam hewan kepunahan. Alam menyediakan apa yang kita inginkan, 

Alam melindungi kita dari bencana yang siap melanda tapi adakah kita memperdulikan mereka adakah kita membantu dia saat kepanasan terbakar Api yang membara menghabisi dia dan yang ada di dalamnya, kita hanya acuh dan tak peduli akan hal itu mungkin kita berfikir dia jauh disana tapi uluran doa kitapun tak bisa panjatkan untuk ke astrian dia. dan dia kini meninggalkan kita seiring berjalannya waktu dan kerakusan dia akan menghilang untuk selamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun