Mohon tunggu...
Nia Samsihono
Nia Samsihono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Biodata: Dad Murniah dengan nama pena penulis Nia Samsihono.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Sedih Tidak Nyekar

1 April 2022   16:11 Diperbarui: 1 April 2022   16:20 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Kegiatan menjelang puasa yang banyak dilakukan orang adalah nyekar. Mengapa harus sebelum puasa melakukan kegiatan itu? Jalan-jalan yang menuju arah pekuburan begitu padat. Orang-orang berjubel membeli bunga yang dijual di sekitar pekuburan. Tentu saja harga bunga melangit dibandingkan harga pada hari-hari biasanya. Kegiatan ini dilakukan bertahun-tahun entah sejak kapan ada tradisi seperti itu di sebagian masyarakat Indonesia. Rasanya kalau tidak nyekar ada sesuatu yang kurang saat akan melaksanakan ibadah puasa.

Kebiasaan yang menjadi tradisi ini di satu sisi menguntungkan banyak orang. Para penjual bunga, tukang ojek, pengendara bajaj, dan tukang bersih kubur mendapatkan keuntungan pendapatan lebih di sekitar pekuburan itu. Pedagang asongan dan makanan akan berdatangan ke daerah pekuburan karena banyak orang berkunjung. 

Sebetulnya ini merupakan kegiatan yang mendatangkan berkah bagi banyak orang. Walaupun di dalam Al-Quran hal itu tidak tertuliskan, tidak ada kegiatan nyekar yang wajib dilakukan. Jadi ini hanya tradisi yang terdapat pada masyarakat Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Berdoa untuk keluarga yang sudah meninggal di mana pun dapat dilakukan.

Sudah sejak covid-19 merebak di masyarakat. Saya absen mengunjungi makam keluarga. Kebetulan makam keluarga itu dikelola dengan baik sehingga kebersihan dan kerapian di pekuburan itu terjaga. Ada di beberapa tempat yang saya lihat dan dengar ceritanya juga bahwa ada orang yang kebingungan mencari kuburan keluarganya. Mereka sudah lama tidak berkunjung ke kuburan itu. Kuburan keluarga mereka hilang tertumpuk oleh kuburan-kuburan baru.

Bagi saya, nyekar itu separti melakukan pembersihan rasa hati. setidaknya menatapi gundukan kuburan keluarga terasa ada yang membuat hati merasa tenang. Apalagi berdoa dan membersihkan makam keluarga. Namun, kita tahu bahwa mendoakan itu tidak harus mendatangi tempat yang akan didoakan. Dari mana pun kita dapat mendoakan keluarga yang telah meninggal. Walaupun sudah tahu pernyataan seperti itu, tapi saya merasa sedih tidak bisa pergi nyekar. Biasanya kegiatan nyekar itu juga bisa menjadi waktu sejenak bersama keluarga lainnya mengenang bersama keluarga yang meninggal.

Dad Murniah

Ketua Umum Satu Pena DKI Jakarta 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun