Mohon tunggu...
Daarut Tarmizi
Daarut Tarmizi Mohon Tunggu... Lainnya - Pondok Pesantren Daarut Tarmizi

Pesantren Al-Quran yang memadukan kurikulum nasional dan keislaman dengan suasana belajar bernuansa alam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Tua Wafat Sebelum ke Pondok, Ilham Ingin Hadiahkan Surga dengan Hafalan Qur'an

21 Oktober 2023   10:03 Diperbarui: 21 Oktober 2023   10:10 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ilham tak mampu menahan air mata saat mengingat almarhumah ibunya. Santri dengan nama lengkap Muhammad Ilham Ramadhan itu ditinggal sang ibu tepat satu bulan sebelum berangkat ke pesantren.

Ilham, panggilan akrabnya, adalah santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Sukabumi, Jawa Barat. Ia masuk ke pesantren pada Juli 2023 lalu. Dengan begitu, ia sudah berada di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi selama kurang lebih tiga bulan.

Kedatangannya di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi membawa cerita yang cukup menyayat hati. Pasalnya, satu bulan sebelum masuk pesantren, ibunya wafat.

Ilham sempat menceritakan kisah pilunya itu. Katanya, sang ibu memang telah mengalami sakit sejak 2019. Namun, semakin kondisi kesehatan ibunya semakin memburuk setelah Idul Fitri 2023 lalu.

"Waktu lebaran masih bisa jalan, bareng sama Ilham, sama mamas dan mba, tapi ke sini-sini umi mulai nggak bisa jalan, jadi harus tiduran," kata Ilham.

Santri asal Lampung Selatan itu masih ingat betul saat ibunya menghembuskan napas terakhir. Ketika itu, dirinya berada di samping ibunya sebelum wafat. Ia dan anggota keluarga lainnya juga membacakan Al-Qur'an dan berdoa di samping sang ibu.

"Jadi, Ilham pulang dari main, sore, sampai rumah ternyata umi udah nggak bisa ngapa-ngapain, abi dan yang lain terus bacain Al-Qur'an, jadi Ilham juga bersih-bersih, pakai baju sama sarung terus ikutan baca Al-Qur'an di samping umi," jelas santri berusia 15 tahun itu.

Tepat setelah Sholat Maghrib, Allah memanggil ibunya. Ilham dan keluarga hanya bisa pasrah menerima keadaan. Meski sangat terpukul, Ilham harus tagar agar ibunya tenang. "Sekitar jam 7-an umi meninggal dunia," tutur Ilham sambil menangis.

Ilham adalah sosok anak yang dekat dengan orang tuanya, terlebih ibunya. Ia juga ingin menceritakan pesan yang disampaikan oleh ibunya sebelum wafat. Namun, perasaan sedih dan sesak di dada membuatnya tak dapat berkata apa-apa.

Kini, Ilham sudah mulai bisa menerima keadaan. Dengan masuk ke Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Ilham yakin bisa membahagiakan orang tuanya. Ia juga mengatakan ingin menyelamatkan ibunya dengan ilmu dan hafalan Al-Qur'an.

"Ilham ingin menyelamatkan umi, semoga Ilham di sini bisa belajar dengan baik, bisa lebih baik lagi, jadi bisa banggain keluarga dan umi yang udah nggak ada," jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun