Mohon tunggu...
Dedi Mustofa
Dedi Mustofa Mohon Tunggu... -

seorang pengembara dibelantara dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Macan Tidur PKS "Mencengkeram" Jabar, Tikus Pun Gusar

25 Februari 2013   23:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:42 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 telah berlangsung pada Ahad (24/2) lalu. Hasil penghitungan cepat dari berbagai lembaga survei menempatkan pasangan nomor urut 4 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar unggul dibanding empat pasangan calon lainnya.

Mengomentari akan kemenangan pasangan yang dikenal dengan sebutan Aher-Demiz ini Presiden PKS mengatakan kemenangan ini ibarat kemenangan di tengah "badai". Pada pidato politiknya yang pertama kali ketika diamanahi sebagai Presiden PKS, Anis Matta dengan lantang berujar:

"Peristiwa besar ini akan menjadi hentakan sejarah membangunkan "Macan Tidur" PKS. Saya yakin Allah SWT mengirimkan isyarat besar bahwa ini momentum pembenahan diri dan kebangkitan PKS," katanya kala itu.


Kini "Macan Tidur" itu telah bangun dari tidurnya dan "mencengkeram" erat warga Jabar.

Pilgub Jabar menjadi catatan penting bagaimana PKS mampu mengatasi badai bahkan mampu memecahkannya menjadi riak-riak kecil yang tak sulit untuk dilayari. Hal ini karena proses recovery yang berjalan begitu cepat. Para kader PKS dianjurkan melakukan taubat nasional, hasilnya mereka makin solid. Sehingga para "pencipta" badai makin tak nyaman dibuatnya.

Hasil perolehan Pilgub Jabar masih menunggu keputusan resmi KPUD setempat. Saat ini penghitungan suara masih berlangsung. Para "Macan Tidur" PKS yang dikagetkan dengan konspirasi penangkapan mantan Presiden PKS masih terus bekerja keras dan bersiap-siaga mengawal perolehan suara warga Jabar.

Jangan sampai amanah yang telah dititipkan sebagian besar warga Jabar tersebut dicuri oleh "tikus-tikus" politik yang hanya mengejar kekuasaan semata. Mereka akan terus berusaha "melobangi" kotak-kotak suara yang ada. Mereka akan melakukan berbagai macam tipu-daya sebagaimana yang telah mereka lakukan sebelum pemilihan.

Pilgub Jabar 2013 ini juga menjadi saksi betapa prediksi para "pelawak" politik yang katanya terpelajar dan "intelek" mampu dipatahkan oleh kenyataan yang ada di Jawa Barat. Bagai berlomba-lomba mereka memprediksi bahwasanya dengan musibah yang menimpa PKS, maka PKS akan tamat. Prediksi yang boleh dibilang sangat kejam sekali, bahkan nyaris tanpa hati nurani. Bayangkan saja, orang yang telah "jatuh" masih mereka lempari dengan batu bahkan sambil tertawa berkipaskan uang hasil "prediksi" mereka pula. Na'udzubillah mindzalik.

Untuk Pilgub Jabar sendiri mereka juga memprediksi dengan adanya musibah yang menimpa PKS, maka kecil kemungkinan pasangan yang diusung oleh PKS dan beberapa partai lainnya mampu memenangkan "pertarungan". Lagi-lagi para "pelawak" politik itu bagai menelanjangi diri sendiri. Betapa sesungguhnya mereka hanya pandai bersandiwara dalam memprediksi. Acapkali prediksi para "pelawak" ini diblow-up oleh media yang tampak cerdas namun culasnya luar biasa.

Bahkan ada diantaranya yang berpendapat bahwasanya kemenangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar ini karena warga Jawa Barat tidak mengenal Ahmad Heryawan sebagai seorang kader PKS. Bayangkan saja betapa ngawurnya ini. Mana mungkin warga Jawa Barat tidak mengenali pemimpinnya karena mereka yang memilih sendiri. Ahmad Heryawan sendiri notabene gubernur incumbent. Bahkan mungkin dengan adanya musibah yang menimpa PKS hampir dapat dipastikan menjadi "produk unggulan" mereka untuk menjatuhkan Ahmad Heryawan dan PKS-nya. Tentu mereka akan "menghasut" warga Jabar yang lugu agar jangan memilih Ahmad Heryawan dengan PKS-nya yang korupsi.

Memang diakui popularitas Deddy Mizwar sebagai seorang budayawan dan publik figur serta kesolidan partai pendukung lainnya memiliki andil cukup besar dalam memenangkan pasangan ini. Namun, hendaknya mereka jangan menutup mata terhadap sosok Ahmad Heryawan dan PKS-nya. Seorang teman sebelum pemilihan gubernur ini pernah menulis di akun Twitternya "JABAR" (Jangan Abaikan Aher). Terbukti "Ahernya" menang di tengah badai. Dan, Allah berkehedak Kang Aher-Demiz memimpin Jabar.

Selanjutnya para "Macan Tidur" yang terlanjur dibangunkan dan mendapat tambahan "daging segar" dari Pilgub Jabar kembali bersiap-siaga "menerkam". Kali ini Sumatera Utara sebagai targetnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun