Mohon tunggu...
Cyrus NurrahmanAli
Cyrus NurrahmanAli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penyiar Radio

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Ber-Retorika

22 Mei 2024   12:45 Diperbarui: 22 Mei 2024   12:49 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Syamsul Yakin dan Cyrus Nurrahman Ali (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Pidato adalah seni yang bisa dipelajari. Sebagai keterampilan, pidato memerlukan latihan dan kebiasaan berbicara di depan umum. Selain keterampilan, pidato harus didukung dengan pengetahuan linguistik agar pilihan kata yang digunakan variatif, menarik, dan estetis.

Keterampilan dan pengetahuan linguistik dibutuhkan untuk berbagai tujuan pidato, baik yang informatif, persuasif, maupun rekreatif. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, diperlukan persiapan.

Tahap pertama dalam persiapan pidato adalah menentukan topik. Topik pidato adalah pokok persoalan yang masih bersifat umum dan abstrak, yang kemudian dirinci dalam judul pidato.

Tahap berikutnya adalah menentukan tujuan pidato, apakah informatif, persuasif, atau rekreatif. Sebenarnya, pidato yang baik harus mengandung ketiga elemen tersebut, meskipun harus ditentukan tujuan utamanya. Misalnya, pidato seorang menteri lebih bersifat informatif, pidato seorang politisi lebih bersifat persuasif, dan pidato seorang artis lebih bersifat rekreatif. Namun, pidato seorang penceramah agama harus informatif, persuasif, dan rekreatif sekaligus.


Selanjutnya, untuk memastikan pidato berisi dan berkualitas, persiapan berikutnya adalah membaca literatur terkait topik dan judul pidato untuk mendukung basis pengetahuan. Literatur yang dibaca bisa berupa buku, hasil survei, atau dokumen. Untuk penceramah agama, literatur meliputi Al-Qur'an, hadits Nabi, karya ulama, serta ilmu bantu lainnya seperti ilmu sosial dan humaniora.

Tahap berikutnya adalah membuat kerangka pidato mulai dari pembukaan, isi, hingga penutup. Durasi pembukaan harus singkat dengan menyampaikan judul pidato secara interogatif. Isi pidato harus mudah dipahami dan diingat, menggunakan metode numerik seperti menyebutkan angka: pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Misalnya, dalam ceramah agama bisa dijelaskan tiga ciri orang munafik.

Penutup pidato adalah jawaban singkat mengenai masalah yang diangkat dalam pidato dan harus disampaikan secara singkat karena penjelasan rinci sudah ada di bagian isi.

Persiapan pidato dapat ditambah sesuai dengan materi dan tujuan pidato. Media dan audiens juga mempengaruhi persiapan pidato. Misalnya, persiapan pidato di televisi berbeda dengan di radio. Begitu juga persiapan pidato seorang politisi berbeda dengan pidato seorang artis atau penceramah agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun