Mohon tunggu...
Muslimah Fikrul Mustanir
Muslimah Fikrul Mustanir Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bersama menuju muslim kaffah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Islamophobia" Kian Merebak

9 Juni 2018   18:38 Diperbarui: 9 Juni 2018   18:54 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamli mengatakan hampir semua perguruan tinggi negeri (PTN) sudah terpapar paham radikalisme.  Bahkan BNPT membeberkan bahwa 7 PTN sudah disusupi paham radikal, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universita Airlangga (Unair) dan Universitas Brawijaya (UB).

Cendekiawan muslim Azyumardi Azra (mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta bahkan menyebut kampus sebagai tempat bersarang paham radikal.

Lalu apa yang dimaksud radikalisme oleh BNPT tersebut di atas?

Apakah ketika seorang muslim ingin menjadi muslim sebenarnya dengan memahami dan mengamalkan Islam dengan sebaik-baiknya layak disebut radikal (mengakar)?

Bukankah menjadi keharusan dan baik bila seorang muslim memahami dan mengamalkan Islam secara kaffah? Bahkan seharusnya berbangga dan bahagialah menjadi hamba yang taat dari Sang Khaliq.

Namun mengapa sekarang radikal dianggap sesuatu yg buruk? Ada apa dengan negeri yang mayoritas muslim ini?

Beberapa waktu lalu para ustadz dan ulama juga dipersekusi karena dakwahnya. Kini kampus dengan mahasiswa dan dosennya, parpol dan ormas Islam dengan aktivisnya, sekolah dengan rohisnya, keluarga dengan kaum perempuan dan anak-anaknya, bahkan homeschooling pun difitnah.

Ini semua karena telah merebak Islamophobia (akut). Bahwa problem dasar bangsa ini bukanlah Islam karena Islam adalah rahmatan lil'alamin, namun yang menjadi problem adalah sekularisme dan kapitalisme yang rusak secara asas dan merusak kehidupan itu sendiri.

Wikepedia menyebutkan Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Istilah itu populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001.

Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim."

Islamophobia awalnya ada pada negeri-negeri Barat, dimana kaum muslimin minoritas dan Islam diopinikan secara negatif karena kebencian dan ketakutan yang berlebihan tanpa didasarkan pada sumber yang benar tentang Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun