Mohon tunggu...
Ulat Bulu
Ulat Bulu Mohon Tunggu... -

Diri sendiri dan Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Media Sosial, Penggemar dan Idola

21 Februari 2018   10:52 Diperbarui: 21 Februari 2018   10:56 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengidolakan, mengagumi, atau fans dengan seseorang hal yang biasa-biasa saja terjadi dalam kehidupan kita. Saya juga mengidolakan seseorang contoh pemain sepak bola CR7 atau pemain basket Lebron James.

Definisi idola itu sendiri menurut KBBI adalah orang, patung, gambar, dan sebagainya yang menjadi pujaan. Pujaan yang pantas di berikan pujian atas prestasi yang dilakukan.

Pada umumnya atau biasanya kita lebih mengidolakan seseorang entah itu dia selebriti, tokoh politik, olahragawan dll. Mengikuti perkembangan jaman yang sekarang serba digital, punya hape smart phone "biar pun yg punya nga smart" amat khahaha... stop buly grrr :p " semua media sosial diikuti dari facebook, instagram, twitter, telegram, hanya untuk melihat keseharian atau aktivitas idolanya tersebut dari bangun pagi sampi dia rehat kembali.

Media sosial ini juga menjadi panggung untuk para seleb tv yang memang sudah mendapat reputasi dari tv atau orang biasa yang sudah terkenal melalui media" sosial tersebut, dalam bahasa gaul disebut selebgram, selebtwet, yang menjual kehidupan sehari-harinya untuk para followersnya atau pengikutnya.

Seiring bertambah followers bertambah pula ketenaran dari idola tersebut, dan endorse pun datang. Pasti pembaca sudah paham lah ya endorse ini apaan. Mempromosikan suatu barang yang akan dijual di online-online shop, kurang lebihnya gitu. Ketika sang idola di percayakan untuk mengendorse suatu barang otomatis pundi-pundi uang juga bertambah, secara tidak ada yang gratis di dunia ini. Pipis sama boker aja bayar :p Haha haha...

Media sosial dan penggemar itu berjalan secara bersamaan, tapi kita jangan jadi bebal karena idola kita juga. Banyak sekali penggemar atau fans terlalu fanatik dengan idolanya. Sampai" ada yang rela berbuat diluar akal sehat kita. Gwa ngefans ama klub setan merah MU Manchester United yahh bukan Malang United :p. Dari kaos, poster, ngikutin maennya tapi nga selalu juga. Kalo ada yang maen subuh nga nonton coz, masuk kerja pagi. Ngantuk di tempat kerja itu paling nga enak, yang laen dah sibuk kerja loe masih buka-buka mulut males-malesan, enak kalo punya teman yang saling pengertian, coba kalo punya teman yang suka ngadu ke bos siap-siap kena SP.

Kasus diatas menjadi contoh bahwa se gemar-gemarnya atau sefans-fansnya  kalian ke idola tersebut, harus ada batasan yang dibuat. Tidak semua harus anda tahu tentang idola kalian dan tidak semua apa yang dilakukan atau diperbuat oleh sang idola harus anda lakukan juga. Apa yang dilakukan sang idola tidak semua benar adanya. Sandiwara, gimik, drama yang dilakukan untuk mendaptkan perhatian dari penggemar semata. Menjual  kehidupan sehari-hari hanya untuk $$$$ "tidak semua".  

Menjadi fans yang biasa" ajah tidak berpengaruh pada diri anda, sebaliknya emang kalo fans berat bakal digaji sebulan, trus dapat jaminan kesehatan dari idola anda tersebut :p.

Okee tutup tulisan saya ini dengan sebuah kalimat bijak nga bijak  "sekali di udara tetap di udara" hmmm..................
tidak ada korelasi sama sekali kalimat penutup anda dengan tulisan ini.
Memang ada tulisan kata korelasi dari kalimat bijak nga bijak saya diatas  ???
Tidak ada kan...!! Ha... ha...  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun