Alhasil saat lebaran ia tidak memegang uang sepeser pun. Sempat sedih. Namun, ia sadar dengan risiko membuka usaha. Kejadian tersebut sempat membuat Neng rehat sejenak dari usaha jahit-menjahit. Ia merumahkan seluruh karyawan dan tidak menerima pesanan jahit untuk sementara waktu.
Akhirnya Neng kembali merintis usaha konveksi. Ia mempekerjakan empat orang karyawan. Tak disangka brand tersebut semakin besar. Baju-baju dengan merk tersebut semakin diminati pembeli. Hal tersebut juga tentu membuat konveksi Neng semakin berkembang. Hingga ia bisa mempekerjakan 53 orang karyawan.
Akhirnya, yang awalnya membuka usaha di rumah orang tua di Cipaku, Kota Bogor, harus pindah ke Cigombong, Kabupaten Bogor, kemudian pindah lagi ke daerah Sukaresmi, Cipanas, Kabupaten Cianjur hingga sekarang. Ia harus menyewa tempat yang lebih besar. Seiring dengan semakin banyak karyawan dan bahan-bahan untuk menjahit yang harus disiapkan, mulai dari kain hingga benang.
Membuat Brand SendiriÂ
Usaha konveksi yang semakin berkembang, membuat Neng memutuskan untuk meluncurkan brand sendiri. Ia meluncurkan brand "Kazmy Cloth Id". Merk pakaian muslim untuk anak-anak dan orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Saat ini sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia dengan menggandeng banyak re-seller.
Sempat Terpuruk karena Kanker
Saat usaha konveksi yang dirintisnya kembali bersinar, bahkan sedang berada di puncak bisnis, Neng harus kembali menelan pil pahit. Ia divonis mengidap kanker. Vonis tersebut sempat membuatnya down. Terpuruk sangat dalam. Ia bahkan sempat kehilangan semangat hidup.
Selama hampir dua minggu ia terus menerus menangis. Ia sempat ingin melepaskan semua yang sudah ia genggam. Ia sempat tak mau lagi mengurusi usaha konveksi. Alhasil sempat terjadi banyak kekacauan di usaha konveksi yang ia rintis.