Ada nuansa berbeda mengikuti kompetisi liga Inggris EPL musim 2014/2015.
Agustus 2014, delapan bulan lalu saat dimulai, saya ingat 12 pengamat sepak bola profesional, yang hampir semuanya berprofesi jurnalis dan penulis olahraga terkemuka sejak bertahun-bertahun di negara Ratu Elizabeth, masing-masing memberikan prediksi klub mana yang bakal menjadi juara di akhir kompetisi di bulan Mei 2015.
Sembilan dari mereka yakin memilih Chelsea. Manchester City diunggulkan dua pundit. Satu pengamat menjagokan klub Arsenal. Fans Mancheser United dan Liverpool pastilah meradang, karena dua klub terbesar dalam sejarah negara tersebut sama sekali tak diperhitungkan pakar bola setempat sebagai klub terbaik di kasta tertinggi sepak bola Inggris musim ini.
Berdasarkan voting itu, bisa diurut dari teratas; Chelsea, City, Arsenal, MU.
Mana Liverpool ? Liverpool nyaris menghapus dahaga juara musim terakhir, diramal bakal terlempar dari bigfour. The Reds terlalu berani melepas kepergian penyerang handal Luiz Suarez ke Barcelona. Kepindahan Suarez diyakini membuat lini depan Liverpool tumpul. Satu lagi, ikon dan inspirasi tim Steven Gerrard, telah melewati peak-performance. Melihat materi pemain anak asuh Brendan Rodgers, rasanya pantas untuk sepakat dengan prediksi ini, kecuali The Liverpudlian tentu saja.
Sedangkan musim ini menjadi kebangkitan MU, meski belum bisa kembali juara. Setidaknya, MU lebih baik dari musim lalu dan akan balik ke pentas Liga Champion. Pelatih jenius ‘si tulip besi’, Louis Van Gaal, diyakini masih bertransformasi dan mencari selah bagaimana cara memperbaiki skuat yang telah dirusak oleh David Moyes, suksesor sir Alex Ferguson. Secara teknik, para pengamat menilai MU sangat lemah di lini belakang. Mereka tak punya bek-bek papan atas untuk bisa menahan laju striker-striker ganas klub elit EPL.
So hanya ada tiga kuda pacu; The Blues Chelsea, The Citizen Manchester City, dan The Gunners Arsenal.
Harus diakui Arsenal dengan probabilitas terkecil. Meski diperkuat pesepakbola bertalenta tinggi, inkonsistensi masih menjadi musuh terbesar. Saya juga heran mengapa Arsenal diprediksi bakal finish di atas MU. Barangkali karena anak asuh Arsene Wenger telah mematahkan kutukan tanpa gelar selama sembilan tahun, dengan meraih titel FA Cup 2014.
Pasukan Meriam London ini juga memboyong deretan pemain jadi seperti Alexis Sanches dari Barcelona, dan Danny Welbeck dari MU, serta bek Gabriel Paulista. Pemain tersebut dianggap bisa menutupi kelemahan akut Arsenal bertahun-tahun.
Lalu City, juara bertahan. Kebijakan untuk tetap percaya sepenuhnya skuat musim sebelumnya membuat pengamat meragukan klub biru langit ini bisa mengulang sukses. Di ajang pembuka kompetisi, CommunityShield, anak asuh Pellegrini dihajar Arsenal di Wembley. Hanya dua dari duabelas analis yang masih yakin, jauh di bawah Chelsea.
Cesc dan Costa
