Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Boeing Dituduh Bertaruh Nyawa Penumpang Pesawat

2 Januari 2023   14:30 Diperbarui: 2 Januari 2023   14:48 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: aviacionline.com)

Hampir tidak ada yang menyalahkan desain pesawat, tidak ada yang percaya pesawat baru model Boeing 737 Max bisa menjadi faktor kecelakaan.

Setelah menyaksikan film dokumenter Netflix, Downfall: The Case Melawan Boeing, akhirnya kita bisa mengetahui kebenaran bahwa B-737 Max memiliki cacat desain.

Andy Pasztor, mantan Reporter The Wall Street Journal, menyimpulkan dari laporan setebal hampir 250 halaman, menemukan serangkaian kegagalan dalam desain pesawat. Kurangnya transparansi di pihak manajemen Boeing, dan pengawasan yang sangat tidak memadai oleh FAA, lembaga pengawas penerbangan.

Masalah 737 Max adalah aktivasi Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS). Fitur keselamatan otomatis yang dirancang untuk mencegah pesawat kehilangan daya angkat atau berhenti. Perangkat lunak yang terhubung ke sensor sudut terbang.

Sistem MCAS sudah menjadi momok bagi Boeing sejak awal pengembangan pesawat pada 2013.  Namun Boeing menutup informasi, memutuskan untuk tidak menjelaskan sistem MCAS ke regulator FAA dan para pilot maskapai yang akan mengoperasikannya. Boeing mengklaim bahwa pilot seharusnya dapat mengambil tindakan jika MCAS bermasalah, walaupun belum pernah dilatih.

Boeing yang dulu memprioritaskan keamanan kini ditengarai mengabaikannya demi ambisi mengalahkan rival utamanya Airbus dari Eropa, menyebabkan kegagalan dalam pengembangan B-737 Max. Boeing dituding serakah mengutamakan laba dibandingkan keamanan.

Krisis besar Boeing ini adalah akumulasi rangkaian kebijakan buruk perusahaan sejak akuisisi McDonnel Douglas pada 1996. Suasasa merger menjadi tidak nyaman, mengurangi pekerja, dan memindahkan markas dari Seattle ke Chicago.

Seiring waktu fokus pada keamanan yang sudah menjadi tradisi makin lemah. Mengarahkan Boeing menuju percepatan, bertujuan meraup laba di bursa Wall Street. Semua berkutat pada harga saham Boeing.

Pada intinya Boeing mengambil jalan pintas untuk menghemat uang, memprioritaskan keuntungan daripada keselamatan ketika mereka memilih "jalan pintas" mengembangkan B-737, demi bersaing dengan pesawat baru Neo Airbush pada 2012 yang efisien bahan bakar hingga 20 persen di tengah harga minyak yang terus naik.

Menurut pakar dan pilot senior, B-737 Max seharusnya tidak pernah diizinkan untuk terbang sebelum ada pembenahan dan training untuk pilot. Jika tidak, B-737 Max bisa jatuh 15 kali lagi selama 30 tahun masa operasinya, atau kecelakaan setiap dua tahun.

Boeing terbukti menyembunyikan informasi itu dengan sengaja. Melakukan upaya seminimal mungkin. Boeing berani bertaruh bahwa masalah tersebut tidak akan terulang.

Fakta yang mengerikan bagi penumpang kalau kita merasakan dugaan kuat bahwa keuntungan diletakkan di atas keselamatan penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun