Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memikul Salib dan Mengikuti Aku, (Renungan Minggu, 12 September 2021)

11 September 2021   18:51 Diperbarui: 11 September 2021   18:55 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto.dok.pribadi/Gereja Katholik di Batas Negara RI Timor Leste

Untuk orang kristen, istilah salib tentu tidak asing lagi asing di teling kita. Salib mengingatkan kita pada sosok Yesus Kristus yang menderita dan wafat di kayu salib. Pada salib ada sengsara, tetapi sengsara yang membawa keselamatan. Pada salib ada kematian, tetapi kematian yang menghidupkan.

Ada dua makna salib yang perlu kita ketahui;

1.Salib bagi orang Yahudi identik dengan penjahat, pengkhianat, yang harus dihukum setimpal. 

Hanya penjahat yang saja yang mati di kayu salib. Maka kaum Yahudi pada zaman Yesus, tetap tidak bisa menerima Yesus Kristus sebagai penyelamat karena bagi mereka Yesus adalah penjahat.

2.Salib bagi kita orang Kristen identik dengan kemenangan. Kemenangan atas maut. 

Kemenangan Yesus atas dosa-dosa manusia. Kita tidak berhenti pada wafat Yesus di salib, tetapi setelah wafat Yesus ada peristiwa kemenangan yakni kebangkitan. Salib memang pahit tetapi setelah peristiwa salib ada keindahan yakni kebangkitan. Ibarat obat, pahit di mulut tapi membawa kesembuhan bagi tubuh kita.

Hari ini Yesus menyadarkan kita bahwa; untuk mencapai keselamatan orang perlu melewati penderitaan dan salib. Bahkan menjadi syarat utama untuk menjadi pengkuti Kristus. "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku dan karena injil ia akan menyelamatkan nyawanya."

*Jangan mengimpikan keselamatan, bila anda sebenarnya tidak ikhlas untuk melepaskan.

*Jangan mengatakan saya pengikut Kristus, bila anda sendiri tidak rela  untuk menerima dan memanggul salib. Sulit bila kita mau mengikuti Yesus tetapi menolak salib, karena bagaimanapun juga, Yesus dikatakan mulia karena dimuliakan di kayu salib. Menerima Yesus artinya juga ikhlas bila harus memikul salib.

*Jangan bicara kesuksesan bila anda menolak pengorbanan dan kerja keras. Ingin jadi orang sukses tapi malas kerja. Mau juara tetapi malas berlatih. Mau bersih tetapi tidak mau mandi dan seterusnya.

Pertama-tama para murid perlu tahu siapa itu Yesus, tetapi lebih dari itu harus juga paham apa misinya. Setalah para murid mengikuti Yesus, mereka tinggal bersama dengan Dia. Setelah pra murid mengenal siapa Yesus, (Petrus tahu Bahwa Yesus adalah Mesias), Iapun menunjukan misi seorang mesias yakni; menanggung penderitaan dan salib untuk keselamatan umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun