Open Donasi Buku, Forum Taman Baca Masyarakat Kab. Belu, Memberi Buku adalah Memberi Ilmu

"Memberi buku adalah memberi ilmu, memberi ilmu memberi bekal masa depan. Dibutuhkan satu buku untuk jatuh cinta pada membaca"

Semenjak dibentuk tanggal 27 Januari 2021, Forum Taman Baca Masyarakat Kabupaten Belu, (FTBM Belu) mulai eksis dalam dunia literasi masyarakat Kabupaten Belu.

Ada beberpa program tahunan yang sudah dan akan dilaksanakan yakni: laporan dan sosialisasi diri kepada yang berwenang, dalam hal ini pemerintah dan dinas-dinas terkait, pendataan dan penguatan untuk kelompok TBM yang sudah terbentuk, Perluasan dan Pembentukan TBM baru, Mengadakan event antar kelopok TBM, Open donasi buku, dan menulis buku tentang destinasi wisata di Kab. Belu.

Salah satu agenda tahunan yang sementara berjalan adalah, "Open Donasi Buku." FTBM Belu, mulai membuka penerimaan buku dari siapa saja yang ingin mendonasikan buku-buku layak baca, untuk anak-anak di daerah perbatasan RI-Timor Leste.

Semua orang yang memiliki kepedulian untuk anak-anak, boleh dengan sukarela menyumbangkan bukunya. Buku-buku yang diperoleh akan ditampung, disortir untuk dijadikan taman baca percontohan, dan selebihnya akan dibagikan ke kelompok-kelompok TBM yang sudah ada dan tersebar di wilayah Kab. Belu.

Dok.pribadi/Ftbm Belu membuka donasi buku

Sudah sekitar 30-an kelompok TBM yang masuk dalam list TBM Belu. Mereka sangat membutuhkan buku-buku layak baca. Dalam diskusi virtual, Ftbm Belu mendapatkan masukan bahwa Kelompok TBM di yang tersebar di Belu, memiliki semangat dalam literasi baca tulis, namun masih minim fasilitasi, sarana dan prasarana, karena itu program Open Donasi Buku, diharapkan bisa membantu kelompok TBM di desa-desa.

Bicara tentang literasi, sesungguhnya kita bicara tentang 6 elemen dasar yang yakni:

1. Literasi Baca Tulis, 2. Literasi Numerasi, 3. Literasi Sains, 4. Literasi Budaya, 5. Literasi Keuangan, 6. Literasi, Digital.

FTBM membutuhkan buku-buku layak baca, yang menjadi literasi dasar bagi anak-anak.

Persoalan yang hihadapi sekarang adalah adanya degradasi minat baca. Individu lebih tertarik pada games, tik-tok, dan lain sebagainya. Data dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Belu, mengafirmasi kenyataan ini.