Sosial media merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam platform yang berisi informasi-informasi didalamnya, ada berita atau informasi yang sudah dipastikan fakta serta kebenarannya dan tidak sedikit juga informasi yang belum diketahui asalnya darimana, alias hoax atau berita palsu.
Jika kamu tidak berhati-hati dalam menyaring berita atau informasi, kamu akan dengan mudah terjerat oleh berita-berita palsu tersebut, atau mungkin kamu juga akan ikut andil dalam menyebarkan berita-berita palsu tersebut, yang pastinya akan merugikan banyak pihak.
Apalagi saat pandemi virus corona seperti ini, kamu harus pandai-pandai menyaring dan mencari informasi serta berita berdasarkan fakta dan kebenaran yang ada.
Lantas, bagaimana cara membedakan berita atau informasi yang palsu atau fakta ? Berikut cara memilih berita atau informasi faktual yang sudah Crino rangkum untuk kamu:
1.Carilah sumber yang jelas dan dapat dipercaya
Kamu harus memperhatikan sumber berita tersebut dan siapa yang menyebarkannya, apakah dari situs web resmi seperti situs web Kompas, CNN Indonesia, dan The Jakarta Post yang pasti memiliki lisensi media.
2.Perhatikan alamat situs web
Apabila informasi atau berita tersebut diperoleh dari web atau link, kamu harus perhatikan alamt URL dari situs tersebut. Jika berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai pers resmi, contohnya menggunakan domain blog, kamu harus berhati-hati dengan isi berita atau informasi tersebut.
3.Periksa dan teliti keaslian foto
Pada masa globalisasi ini, yang semuanya serba digital, tidak hanya konten berupa teks yang dapat dengan mudah dimanipulasi, tetapi juga konten lain berupa foto atau video. Â Karena banyak berita palsu yang suka mengedit foto atau video dengan gampangnya.
Untuk mengetahui keaslian foto, kamu bisa periksa pada Google, dengan melakukan drag and drop pada kolom pencarian Google Images, hasilnya akan memperlihatkan gambar atau foto serupa yang berada di internet.Â
Namun kita tidak bisa sepenuhnya percaya pada google. Intinya, jika kita mendapatkan suatu informasi dalam media sosial, lebih baik di simpan sendiri atau cukup tau saja dari pada menyebarkannya karena kita tidak bisa memastikan bahwa info-info tersebut benar adanya.
