Mohon tunggu...
Erckise P.
Erckise P. Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Plans for domination the world

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melissa Pakasi, S.Th: Bencana dan Apa yang Datang Setelahnya

27 Januari 2021   20:01 Diperbarui: 27 Januari 2021   20:24 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melissa Pakasi S.Th : Bencana Dan Apa Yang Datang Setelahnya (Dokpri)

Manado - Awal tahun 2021 ini seperti menjadi pengingat bagi masyarakat Sulawesi Utara untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjaga alam. Bagaimana tidak, ombak besar menghantam pesisir pantai Sulawesi Utara pada Minggu (17/1/2021) disertai banjir yang menimpa warga Manado di 8 Kecamatan pada Jumat (22/1/2021). Dari bencana ini bisa terlihat betapa kita tidak memperdulikan alam dimana ombak besar dan banjir meninggalkan sampah yang tidak sedikit.

Melihat hal tersebut, Melissa Pakasi, S.Th yang saat ini bertugas sebagai Vikaris Pendeta di Jemaat GMIM JERUSALEM Kolongan Atas Wilayah Sonder ini merasa masalah lingkungan hidup  menjadi persoalan krusial dan membutuhkan perhatian dari gereja dan jemaat

"Bencana dan masalah lingkungan hidup telah menjadi persoalan yang sangat krusial di tengah masyarakat dewasa ini. Ada harapan semoga tumbuh kesadaran bahwa konservasi lingkungan merupakan juga kewajiban Gereja. Maka dari itu di tengah-tengah bencana gereja sebagai institusi agama harus terpanggil dan bertanggung jawab, bukan sebagai suatu gerakan sosial semata, tetapi sebagai gerakan iman.", ungkap Lissa saat di hubungi Selasa (26/1/2021).

Lissa sapaan akrab dari wanita ini saat dihubungi sementara turut serta bersama dengan BPMJ GMIM JERUSALEM Kolongan Atas Sonder di bawah pimpinan Pdt. Paula Meike Rundengan, S.Th, sedang melakukan penyerahan bantuan di beberapa jemaat yang terdampak bencana.

BPMJ GMIM JERUSALEM Kolongan Atas saat Pemberian bantuan kepada jemaat yang terdampak bencana. selasa  (26/1/2021) Dokpri
BPMJ GMIM JERUSALEM Kolongan Atas saat Pemberian bantuan kepada jemaat yang terdampak bencana. selasa  (26/1/2021) Dokpri

Lissa menuturkan bahwa kita punya adil untuk menciptakan situasi keseimbangan dengan alam demikian pernyataannya ;

"Kesadaran kita akan dampak dibalik sampah melihat dari sudut pandang ekoteologi yang mempunyai dimensi ekologis didalamnya kita mempunyai andil untuk menciptakan situasi keseimbangan dengan alam, karena iman adalah keyakinan dan perbuatan maka gerakan iman tidak terbatas di peribadatan dan perlakuan pada manusia tetapi juga pada alam" ujar Lissa.

Wanita yang aktif dalam kegiatan sosial saat masih berada di bangku perkuliahaan yang juga sempat membantu korban banjir dan tanah longsor SULUT pada 2014 silam ini lewat organisasi kampusnya, juga mengingatkan kepada kita bahwa bencana adalah pertanda untuk medekatkan diri pada Tuhan dan berdamai dengan alam

"Bencana alam yang terjadi ini jadi pertanda bagi kita untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan, pun harus ada perhatian perihal menjaga lingkungan. Mengutip dari Mazmur 24:2 sebab Dialah (Tuhan) yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakannya di atas sungai. Perlu adanya pendamaian dengan Allah dan alam" Pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun