Mohon tunggu...
Credentia Gisela
Credentia Gisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang berada di semester tujuh dan sedang mencoba untuk tetap produktif. Sambil diikuti, sambil dilihat kontennya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa yang Membuat Internet Begitu Menarik?

6 September 2021   01:48 Diperbarui: 6 September 2021   02:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa yang Membuat Internet Begitu Menarik?

 

Sebagai pembaca salah satu situs pemuat artikel online di Indonesia yakni kompasiana.com, Anda sudah pasti mengakses laman ini dengan menggunakan jaringan internet. Ingatkah Anda kapan pertama kali Anda mencoba menggunakan internet untuk mengakses situs tertentu? Mungkin Anda sudah mengalami berbagai fase perkembangan internet, mulai dari hanya mengenal jaringan yang hanya bisa digunakan untuk satu perangkat saja hingga ada WiFi yang bisa digunakan di ruang publik. Adanya perkembangan ini menunjukkan bahwa keberadaan internet berhasil menarik khalayak untuk menggunakannya. Kira-kira mengapa, ya?

Sejarah internet

Mulanya, internet digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Department of Defense (DOD) untuk kepentingan militer, pada sekitar tahun 1957. DOD membentuk Advance Research Projects Agency (ARPA) yang bertugas untuk meningkatkan kapabilitas teknologi militer Amerika Serikat (AS). ARPA bahkan tidak bermodal seorang ahli maupun laboratorium yang mendukung, mereka hanya memiliki kantor dengan anggaran yang minim. Berbagai universitas dan perusahaan menjadi andalan ARPA untuk mendapat informasi yang mereka butuhkan demi mengembangkan teknologi mereka.

Pada pertengahan tahun 1960-an, ARPA berharap ada komando dan jaringan yang stabil untuk mengantisipasi terjadinya perang nuklir. Sebab, apabila bergantung pada jaringan telepon, satu saluran putus saja bisa mengakibatkan kekacauan besar. Di tahun 1968, ARPA berkolaborasi dengan Buckingham Browne & Nichols School (BBN) di Massachusetts untuk membangun sebuah jaringan packet-switching berisi subnet dan host computer. Meski masih ada kekurangan dalam mengembangkan software dan hardware pada masanya, empat institusi yang memiliki kontrak dengan ARPA yakni University of California, Los Angeles (UCLA), University of California, Santa Barbara (UCSB), Science Research Initiative (SRI), dan The University of Utah berhasil meluncurkan jaringan eksperimen yang menghubungkan keempatnya, walau masing-masing memiliki computer host yang berbeda-beda. Jaringan ini disebut sebagai ARPANET dan berhasil dikembangkan ke seluruh penjuru AS dalam waktu tiga tahun.

Semakin meningkat di tahun 1983, ARPANET telah memiliki jaringan yang semakin besar dan stabil dan memasrahkan manajemen jaringan kepada Defense Communication Agent (DCA). DCA kemudian memisahkan jaringan militer ke subnet tersendiri yang dinamai MILNET dengan gateway yang sangat ketat. Selama tahun 1980-an, ARPANET semakin memperbanyak jaringan, seperti LAN. Untuk mengorganisasikan sistem ke dalam domain tertentu dan memetakan host ke dalam IP (internet protocol) address, dibentuklah Domain Naming System (DNS). DNS kemudian menjadi database system yang digunakan untuk generalisasi dan distribusi berbagai informasi. Pada tahun 1990, ARPANET menyusun jaringan baru, lalu menghentikan operasi mereka namun tetap mempertahankan MILNET.

Mundur ke akhir tahun 1970, National Science Foundation (NSF) melihat dampak besar yang diciptakan oleh ARPANET, meski penggunaannya terbatas pada mereka yang terkoneksi dengan ARPANET saja. Melihat hal ini, NSF menciptakan jaringan maya yang disebut CSNET. Tahun 1984, NSF merancang jaringan backbone berkecepatan tinggi dengan menghubungkan pusat superkomputer yang terletak di San Diego, Boulder, Champaign, Pittsburgh, Ithaca, dan Princeton, yang akan menggantikan posisi ARPANET. Selanjutnya, karena banyak organisasi komersial yang ingin bergabung, maka dibentuklah Advanced Network Services (ANS) dan terbuatlah ANSNET di tahun 1990.

 

Masih banyak perkembangan-perkembangan lain lagi yang terjadi di tahun 1990-an, khususnya di bidang akademik. Kemunculan World Wide Web (WWW) membantu para pengguna baru (publik, non-akademisi) untuk bergabung dalam internet. WWW memberikan kemudahan melalui situs yang dapat menyusun sejumlah laman berisi informasi baik terisi teks, gambar, suara, bahkan video, dengan cara menaruh link yang akan membawa penggunanya pada lama yang diarahkan oleh link tersebut. Keberadaan WWW bertumbuh pesat hingga saat ini.

Internet of Things

Kecanggihan internet dan perkembangannya yang tak henti menciptakan salah satu inovasi yang disebut dengan internet of things, yaitu kemampuan internet untuk mengontrol benda-benda berwujud fisik. Dimulai oleh John Romkey (1990) yang menciptakan pemanggang roti yang dapat diaktifkan dan dimatikan melalui internet, perusahaan elektronik LG (2000) membuat kulkas pintar, dan masih banyak lagi.

Penerapan internet of things diaplikasikan dalam beberapa bidang, seperti kesehatan, informatika, geografis, dan bidang ilmu lainnya. Di bidang kesehatan, telah dilakukan monitoring kesehatan pasien dengan menggunakan wireless sensor untuk memantau tekanan darah, detak jantung, hingga kondisi psikologi pasien yang dikontrol secara remote (Junaidi, 2015, p. 64.). Selain itu, contoh lain dari internet of things adalah adanya Location Based Service yang memungkinkan pengamatan wilayah secara mobile.

Simpulan

Keberadaan internet jelas memberikan dampak bagi hidup manusia. Dari semula yang bersifat tradisional dan terbatas, kini banyak hal dapat dilakukan secara modern, remote dan mobile, serta tak terbatas. Internet of things menjadi bukti nyata bahwa kehidupan manusia sangat dipermudah dengan kehadiran internet. Dengan demikian, internet terus memunculkan daya tarik yang membuat manusia ingin terus mengembangkannya.

 

Sumber

Junaidi, A. (2015). Internet of things, sejarah, teknologi, dan penerapannya : review. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Penerapan. 1 (3): 62-66.

Sumargono. (2011). Sejarah perkembangan internet dan kebutuhan informasi dalam dunia pendidikan. Teknologi: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi. 1 (1): -.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun