Mohon tunggu...
Cornelius Rio Samba
Cornelius Rio Samba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Minat dengan saham dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Experiential Learning dan Create Money without Money dalam Kegiatan Membatik dan Totebag Batik Perca

3 Juli 2023   23:18 Diperbarui: 3 Juli 2023   23:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Pengalaman belajar memainkan peran penting dalam proses pendidikan yang efektif. Salah satu metode pembelajaran yang efisien adalah experiential learning, di mana mahasiswa atau peserta didik memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan langsung dan refleksi atas pengalaman mereka. Dalam hal ini, kami akan mengeksplorasi proses pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam persiapan dan pelaksanaan project atau kegiatan membatik dan penjualan pre-order totebag batik perca. 

Pembelajaran berbasis experiential learning memungkinkan peserta didik atau mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam pengalaman nyata yang relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam konteks kegiatan membatik dan penjualan pre-order totebag batik perca, jenis pembelajaran ini dapat dimulai dengan pemahaman tentang latar belakang sejarah batik dan teknik yang digunakan dalam proses pembuatan batik. Kita dapat melakukan penelitian tentang asal-usul batik, pola tradisional, dan metode pewarnaan yang digunakan. 

Setelah pemahaman dasar tentang batik terbentuk, mahasiswa atau peserta lain dapat terlibat dalam proses praktis pembuatan batik. Mereka dapat belajar tentang pemilihan kain, perencanaan desain motif, dan teknik untuk mengaplikasikan lilin atau pewarna pada kain. Melalui pengalaman langsung ini, mereka dapat meningkatkan keterampilan praktis mereka dan melepaskan kreativitas mereka.

Selain itu, proses pembelajaran berbasis experiential learning ini juga mencakup langkah-langkah untuk memasarkan produk tas totebag batik perca. Kami dapat memperoleh pengetahuan tentang periklanan, promosi, dan manajemen bisnis yang terlibat dalam penjualan produk.

 Kami mampu merumuskan rencana pemasaran dan memproduksi materi promosi. Dalam usaha ini, kami meminta jasa penjahit untuk berpartisipasi dalam tahap penjahitan totebag yang didesain dengan kain perca. Sebagai kompensasi atau imbalan, kami menawarkan pembagian keuntungan dari hasil penjualan totebag. Dalam hal ini, kami dapat berkolaborasi dengan masyarakat untuk mendukung kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Setelah menyelesaikan proyek ini, kami mengalokasikan seluruh dana yang terkumpul dalam bentuk sembako dan donasi makanan. Kami melihat masih banyak masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, pembagian sembako dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Dari pengalaman ini, kami belajar bahwa dengan modal yang terbatas pun dapat bermanfaat bagi masyarakat jika dikelola secara efektif. 

Melalui pendekatan berbasis experiential learning ini, kami dapat menyaksikan seluruh proses dari awal hingga akhir, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penjualan produk. Kita dapat mengawasi kemajuan project atau kegiatan, melibatkan orang lain, dan mengevaluasi hasil yang dicapai. Salah satu aspek yang menarik adalah konsep "Create Money Without Money" yang berpotensi dalam project ini. Dalam situasi ini, kita dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan sumber daya yang ada untuk menghasilkan pendapatan. Misalnya, dengan memanfaatkan bahan daur ulang atau sumber daya yang mudah didapat di daerah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun