Mohon tunggu...
Coretan Siswa Udara STMT Trisakti
Coretan Siswa Udara STMT Trisakti Mohon Tunggu... -

This site contains the ideas of the Air Transport Management Students of STMT Trisakti.

Selanjutnya

Tutup

Money

Low Cost Carrier

27 Juni 2012   11:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:29 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Low Cost Carrier

Rara resti regata(2431 11 014)

Hervika okky caroline(2431 11 025)

Troune vionadea(2431 11 027)

Intan hayati(2431 11 026)

Konsep Low Cost Carrier mulai merambah ke Indonesia. Berbagai Airlines di Indonesia mulaimenerapkan system penerbangan dengan efisiensi seluruh variabel cost yang ada. Bahkan Garuda Indonesia juga mulai ingin memanfaatkan LCC ini untuk mengambil Market Share yang lebih banyak lagi dengan adanya Citilink Garuda Indonesia. Belum lagi banyak maskapai di Indonesia sepearti Sriwijaya Airlines, Batavia Airlines dan Lion Air yang menggunakan Konsep LCC.

“ … Adanya LCC berdampak pada reduksi cost dan keragaman pelayanan yang diberikan sarana pengangkut pada penumpangnya. Beberapa waktu lalu sarana pengangkut memberikan layanan pilihan area tempat duduk “smoking area” dan “no smoking area”, sekarang layanan itu ditiadakan. Saat ini ada lagi jenis layanan baru yaitu lokasi tempat duduk tidak lagi ditemukan pada saat check in, namun sesuai dengan pilihan penumpang pada saat masuk pesawat. Beberapa sarana pengangkut yang menentukan nomor atau area tempat duduk pada saat check in.” ( Ground Handling, Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani )

Pada bahasan di atas, dijelaskan bahwa harga murah bukanlah hal yang menjamin penumpang akan mendapat fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan yang sebanding dengan fasilitas pada penerbangan yang menggunakkan jasa Full Service.

Low Cost Carrier belakangan ini menjadi suatu konsep yang menarik bagi maskapai di Indonesia. Selain merupakan manajemen yang dapat meminimalisir biaya variable cost. Low Cost Carrier juga dapat mengambil suatu segmentasi pasar yang lebih luas lagi.

Low Cost Carriermemiliki beberapa aspek kerugian dan keuntungan. Aspek kerugian diantaranya adalah :

1.Pegawainya rata – rata adalah pegawai outsource sehingga terdapat suatu kelemahan dalam loyalitas pegawai.

2.Banyak cost variable yang dipangkas sehingga diperlukan adanya sisi control yang lebih mendalam dalam kinerja operasi perusahaan.

3.Sangat menitikberatkan pada proses promosi dan diskon (tiket promo).

Keuntungannya adalah :

1.Biaya operasi perusahaan dapat lebih ditekan namun tetap mengindahkan segi safety, security, and service.

2.Dapat memperbanyak masukan lewat related business seperti cargo charge and extra baggage charge.

3.Maskapai dengan tiket yang murah lebih disukai oleh masyarakat Indonesia.

LCC di Indonesia muncul setelah adanya krisis ekonomi tahun 1998. Maskapai yang mengandalkan konsep full charge banyak yang bangkrut dan tidak mampu menjalankan operasinya lagi dikarenakan hutang yang sudah menumpuk. Semenjak itu, banyak maskapai di Indonesia banyak mqengadopsi konsep penerbangan LCC dari Amerika yang dapat lebih menekan cost atau biaya.

Kesimpulannya, konsep LCC merupakan konsep yang dapat lebih berkembang di Indonesia mengingat masyarakat Indonesia yang lebih menyukai maskapai dengan tiket yang lebih murah. Kedepannya akan dipastikan adanya suatu persaingan yang hebat antara maskapai full charge denganmaskapai LCC dalam meraup pangsa pasar.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun