Mohon tunggu...
Girindra Sandino
Girindra Sandino Mohon Tunggu... Penulis Bebas

Berimajinasi, menulis, dan abadi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kisah Thurgood Marshall, Pengacara Yang Mengubah Amerika

1 Oktober 2025   12:42 Diperbarui: 1 Oktober 2025   12:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Thurgood Marshall


Kisah hidup Thurgood Marshall, pengacara hak-hak sipil yang kemudian menjadi Hakim Agung Afrika-Amerika pertama, adalah bukti nyata bahwa strategi hukum yang cerdas dan keberanian yang kuat dapat mengubah nasib sebuah bangsa. 

Perjalanan Marshall sebagai Kepala Penasihat Hukum untuk organisasi NAACP tidak sekadar tentang memenangkan kasus-kasus biasa, melainkan merancang rencana jangka panjang untuk menghancurkan sistem hukum pemisahan ras yang mengakar di Amerika.

NAACP sendiri merupakan singkatan dari National Association for the Advancement of Colored People (Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Berwarna). Organisasi ini didirikan pada tahun 1909 dan merupakan pelopor dalam perjuangan hak-hak sipil, yang secara khusus memilih jalur pengadilan sebagai medan perang utama mereka. 

Marshall adalah pimpinan utama tim hukum yang dimiliki organisasi tersebut, membawa kasus-kasus diskriminasi langsung ke meja hijau.

Lahir di Baltimore pada tahun 1908, Marshall merasakan langsung bagaimana diskriminasi bekerja. Penolakan dari University of Maryland Law School karena warna kulitnya menempa tekadnya untuk melawan aturan "separate but equal" (terpisah tapi setara) dari akarnya. 

Ia belajar di Howard University School of Law di bawah bimbingan Charles Hamilton Houston, tokoh yang merancang strategi hukum hak-hak sipil. Houston mengajari Marshall cara memanfaatkan kelemahan sistem itu sendiri. Rencana mereka cerdas dan dilakukan bertahap.

Awalnya, mereka tidak langsung menuntut penghentian pemisahan ras secara menyeluruh. Mereka justru memulai dengan kasus-kasus di tingkat perguruan tinggi, menuntut agar fasilitas yang terpisah itu benar-benar setara, seperti yang diwajibkan oleh putusan Plessy v. Ferguson (1896). 

Marshall dan tim hukumnya dari NAACP tahu bahwa negara-negara bagian di Selatan tidak akan pernah mampu atau mau mengeluarkan uang sebanyak yang dibutuhkan untuk membuat fasilitas bagi warga kulit hitam benar-benar sama kualitasnya dengan fasilitas untuk warga kulit putih. 

Hal ini, seperti dijelaskan dalam biografi Thurgood Marshall: American Revolutionary (Williams: 1998), menciptakan beban biaya yang membuat pemisahan ras menjadi tidak masuk akal secara ekonomi. Strategi "serangan bertahap" ini secara perlahan mengikis dasar hukum pemisahan rasial di Amerika.

Ketegangan di Garis Depan Hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun