Sahur merupakan sunnah yang penuh keberkahan. Salah satu keutamaan makan sahur ialah sebagai bekal energi selama berpuasa. Karena puasa merupakan ibadah yang membutuhkan persiapan fisik yang baik, sebab kita sebagai umat muslim dituntut untuk menahan lapar dan dahaga dari mulai terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.
Waktu sahur menjadi saat yang tepat untuk mengisi energi bagi tubuh sebagai bekal untuk menjalankan ibadah puasa. Oleh karenanya, aktivitas sahur ini tidak boleh dilewatkan, supaya kita kuat berpuasa seharian dan terhindar dari batalnya puasa sebab lemas akibat kehabisan energi.
Aktivitas sahur tidak hanya sebatas makan dan minum, ada hal yang tidak boleh kita lupakan di waktu sahur, sebab pada waktu itu ada rahasia yang amat rugi apabila kita lewatkan begitu saja.
Sebagaimana diriwayatkan dari hadist Al Bukhari dan Muslim,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ [رواه البخاري، واللفظ له، ومسلم].
Dari Abu Hurairah (diriwayatkan), bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda: "Tuhan kami (Allah) tabaraka wa ta'ala turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni."
Dari hadits tersebut bisa kita petik, bahwa begitu istimewanya waktu sahur (sahur pada akhir waktu atau di sepertiga malam akhir). Oleh karenanya, banyak ulama menganjurkan agar melakukan sahur di akhir waktu; mendekati waktu subuh. Hal ini karena Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengakhiri sahur mendekati waktu subuh.
Mengapa demikian? Agar ketika bangun kita masih bisa melaksanakan ibadah sholat malam dan menyempatkan untuk berdoa. Hal ini juga dilakukan agar diri kita terlatih bangun dari tidur di waktu tersebut untuk melaksanakan ibadah solat malam (tahajjud). Sebab salah satu waktu yang lebih baik (waktu mustajab) dengan jaminan terkabulnya doa adalah waktu di sepertiga malam.
Doa apa yang bisa kita panjatkan? Terserah berdoa apa saja, boleh juga menggunakan bahasa Indonesia. Allah Maha Tahu, Ia paham dan mengerti dengan semua hamba-hamba-Nya. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak berdoa. Namun, perlu diperhatikan, ketika berdoa harus disertai dengan adab yang baik.
Sebagaimana kita merayu orang tua, atasan, kekasih kita, maka demikian pula dengan Allah. Seperti apa merayu Allah, yakni dengan melantunkan puja-puji kepada-Nya dan dengan bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Berdoalah dengan penampilan yang baik dan rapi, ketika bertemu pejabat atau pasangan saja kita dandan yang rapi, masa ketika menghadap Allah berpenampilan seadanya.