Kejamnya tulisan dan lisan sama-sama seperti pedang yang memotong. Jangan dikira karena tulisan tidak langsung berhadapan dengan manusia yang dituju, bebas mengatakan apa saja, mencaci maki. Justru tulisan lebih tahan lama, dan bisa tersebar meluas lebih cepat dari lisan.Â
Saat ini, jasad tidak kemana-mana, lidah diam, tetapi jari sangat mudah melukai hati orang lain. Tulisan dan ucapan sama. Menjaga lidah yang dianjurkan Rasulullah adalah segala bentuk ucapan, baik terucap atau tertulis.Â
Ulama-Ulama kita makanya menekankan untuk lebih banyak diam. "Kau akan menyesal karena diam, tetapi kau akan banyak menyesal karena salah ucapan." Sekali salah berucap, sulit untuk menyembuhkan luka hati yang disebabkan ucapan. Mereka akan memaafkan, tetapi butuh waktu lama untuk melupakan.Â
Memilih berhati-hati dalam segala bentuk ucapan terutama dalam bersosial media itu harus benar-benar ditanamkan dalam diri. Tidak mudah mengatakan sumpah serapah, sekalipun yang dilihat itu fakta.Â
Menjaga hubungan dengan sesama, tidak menyakiti hati sesama adalah tanda orang beriman tanpa pilih warna, bahasa, dan keyakinan. Karena mereka semua memiliki hati dan perasaan yang harus dijaga agar tercipta cinta kasih di antara sesama.Â