Mohon tunggu...
Masykur A. Baddal
Masykur A. Baddal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan Vlogger

.:: Berbagi untuk kemajuan bersama, demi kemajuan bangsa ::....\r\n\r\nApapun kegiatan anda ini solusinya : https://umatpay.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

RI dan Turki Dua Anggota Kelompok G-20 yang Disegani Dunia

4 Agustus 2015   12:29 Diperbarui: 4 Agustus 2015   13:02 3069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Wapres RI JK saat mendampingi Presiden Erdogan shalat Jum'at di Mesjid Istqlal Jakarta. (foto: tempo.co)"][/caption]

By. Masykur A. Baddal - Sebagai negara demokrasi dan berpenduduk muslim terbesar dunia, serta dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten selama satu dekade yang lalu. Didukung dengan pertumbuhan sektor industri dan infrastruktur yang mumpumi, telah menjadikan Indonesia negara yang berpenduduk terbesar ke-4 dunia ini, sebagai potensi besar ekonomi global.

Sementara itu, Turki mantan super power dunia, yang juga negeri muslim sangat berpengaruh di dunia. Dibawah kepemimpinan Recep Tayeb Erdogan, telah menjelma sebagai kekuatan ekonomi global baru, menduduki ranking dua di Eropa setelah Jerman. Disamping kemapanan ekonominya, Turki dengan kekuatan militernya yang besar, juga telah menjadi sandaran kekuatan dalam kelompok NATO. Sehingga peran setrategisnya di kawasan dan global, sangat diperhitungkan.

Uniknya, kedua negara muslim yang sangat disegani oleh dunia modern ini, sama-sama menjadi anggota kelompok elit ekonomi dunia G-20. Dimana sebagian besar anggotanya, hanya dihuni oleh negara-negara mapan Eropa saja. Realitas ini, sekaligus mengangkat derajad negara-negara muslim dunia, yang sebagian besar dari negara tersebut, disibukkan dengan konflik internal yang akut dan tidak berkesudahan.

Langkah agresif Turki untuk menjalin kerjasama setrategis dalam segala bidang dengan Indonesia, merupakan sebuah lompatan besar. Walaupun sebenarnya arah kesana sudah mulai dirilis sejak era presiden SBY. Kemudian diikuti dengan pemberlakuan kebijakan free entry visa bagi kedua warganya, untuk memasuki masing-masing negara sejak tahun 2012.

Selain itu, sejarah pun telah membuktikan, bahwa hubungan kedua negara sebenarnya sudah dimulai sejak dahulu kala. Dimana saat itu, Aceh sebagai salah satu propinsi Republik Indonesia di era modern, adalah negeri Imperium Usmani di wialayah Asia Timur. Hal ini juga diekspresikan dengan kemiripan bendera kerajaan Aceh tempo dulu dengan bendera Turki Usmani, yaitu berlatar belakang Bulan Sabit.

Peran Turki dalam penyebaran Islam di tanah air, juga tidak tanggung-tanggung. Berdasarkan beberapa fakta sejarah yang tersimpan rapi di Museum Istanbul, para penyabar dakwah Islamiyah di tanah air, termasuk "Wali Songo" di pulau jawa, adalah inisiatiatif dari Daulah Usmaniyah ketika itu. Sebelum terjun ke lapangan, para muballigh tersebut, terlebih dahulu transit di Aceh untuk tujuan koordinasi.

Sebagaimana rilis dari Aljazeera TV beberapa hari lalu, langkah progresif yang dilakukan oleh Turki, telah membuat beberapa negara di kawasan merasa jengah, seperti; China, Australia dan Jepang. Sebab negara-negara tersebut sudah terlebih dahulu memulai kerjasama intensif dengan Indonesia. China, adalah negara yang sangat khawatir akan kerjasama strategis RI-Turki. Apalagi sejak memburuknya hubungan bilateral antara Turki-China, yang dipicu oleh prilaku SARA, diterapkan oleh pemerintah Beijing terhadap kelompok minoritas muslim Uighur di Xinjiang. Dimana kelompok tersebut mempunyai hubungan emosional yang erat dengan Turki. Kasus ini, juga telah menyebabkan meletusnya protes besar anti China di Turki.

Yang jelas, bergabungnya dua negara muslim terbesar di jagad ini ke dalam kelompok elit ekonomi dunia, bukanlah hanya kebetulan saja. Namun, sebelumnya telah didahului dengan berbagai usaha ekstra keras, untuk membenahi berbagai aspek menyangkut stabilitas negara dan ekonomi bangsanya. Dengan harapan, semoga langkah progresif kedua negara muslim ini dapat memotivasi negara-negara muslim lainnya untuk merapatkan barisan, guna menuju kearah yang lebih baik. Amin.

Salam Kompak.

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun