Mohon tunggu...
Noelano Yafa
Noelano Yafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya selamat datang di blog saya,saya ingin mencoba untuk membuat artikel" untuk portofolio saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penolakan Konser Colplay di Indonesia oleh Persaudaraan 212

27 Mei 2023   09:19 Diperbarui: 27 Mei 2023   09:26 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Coldplay adalah salah satu grup band asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1997. Band Coldplay memiliki 4 anggota dalam grup bandnya yaitu Chris Martin (vokalis & pianis), Jonny Buckland (gitaris), Guy Berryman (bassis), Will Champion (drummer). Grup Band Coldplay memiliki lebih dari puluhan juta penggemar hamper diseluruh dunia. Di Kota Jakarta saja Menurut CNBC Indonesia tercatat ada sekitar 1,58 juta orang memutar lagu-lagu Coldplay.
Nah, ada labar baik dan kabar buruk nih buat fans dan penggemar Coldplay di Indonesia. Kira-kira apa ya kabar baik dan buruk tersebut?
Kabar baik bagi penggemar Coldplay di Indonesia, bahwa Grup Band Coldplay akan konser di Indonesia pada bulan November tahun ini tepatnya pada tanggal 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Berita ini di sambut meriah bagi semua penggemar Coldplay di Indonesia, Walaupun harga tiket konser tersebut mahal tidak menyurutkan niat untuk membeli tiket konser tersebut, bahkan seluruh tiket konser telah laku semua dalam hitungan jam.
Namun, dibalik kabar Bahagia tersebut ada kabar buruk yang membuat resah penggemar Coldplay di Indonesia. Kabar buruknya adalah adanya penolakan penyelenggaraan konser Coldplay di Indonesia oleh salah satu organisasi masyarakat yaitu dari Persaudaraan Alumni 212. Penolakan tersebut dipicu karena adanya berita tentang Grup Band Coldplay mendukung adanya komunitas LGBT.
Menurut Novel Bamukmin (Wasekjen PA212) pada acara Catatan Demokrasi di TVOne, Band Coldplay sudah melakukan promosi kampanye LGBT dengan cara mengibarkan bendera "Pelangi" seharusnya Indonesia sebagai negara Pancasila menolak adanya konser Coldplay di Indonesia karena tidak sesuai dengan budaya dan dapat merusak moral anak muda yang ada di Indonesia.
Pendapat PA 212 ini mendapat kritik dan kecaman keras oleh para penggemar dan personil Coldplay. Bahwa mereka tidak terpengaruh terhadap penolakan tersebut dan berharap untuk tetap dilaksanakan konser tersebut. Pada sebelumnya Grup Band Coldplay juga mendapat penolakan untuk konser di Malaysia, namun menurut Chris Martin salah satu personil Grup Band Coldplay dia tidak ambil pusing pada protes itu dan dalam wawancara dengan radio Malaysia HITZ pada (Minggu 21 Mei 2023) dia justru menilai penduduk Malaysia penuh cinta dan kehangatan.
''Semua orang dipersilakan datang dalam konser kami. Kami cinta semua orang, apa pun tipe dan agamanya. Seluruh pemimpin, seluruh pengikut, tanpa kecuali. Kami sangat ingin kalian datang ke konser kami, merasa bebas menjadi diri kalian sendiri, dan membebaskan orang lain menjadi diri mereka sendiri. Siapa saja yang tak senang kami datang, kami minta maaf, tapi kami juga mencintai kalian," ucapnya dalam wawancara tersebut.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonimi Kreatif Angela Tanoesoedibjo angkat suara tentang adanya penolakan ini, menurutnya dapat disayangkan jika konser ini dibatalkan karena event ini dapat mendongkrak perekonomian dan sektor pariwisata di Indonesia dan dia berkata pihaknya bertugas untuk bisa mempermudah acara atau kegiatan terkait sektor ekonomi kreatif, termasuk konser musik.
"Kita melihat event adalah peluang. Presiden juga kemarin di awal tahun bicara, permudah izin event. Jadi kita bekerja dalam koridor itu, dan kita melihat selama event itu bermanfaat bagi masyarakat, akan terus kita dukung," katanya, di Jakarta, Jumat 19 Mei 2023, dikutip dari Antara.
Setiap kegiatan pasti memiliki pro dan kontra seperti halnya konser ini. Ada sisi baik dan sisi buruk dalam konser ini. Sisi baiknya Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi setelah pandemi, namun sisi buruknya jika tetap dilaksakan akan ada pihak yang menyatakan bahwa Indonesia mendukung kampanye LGBT.
Musik adalah seni yang bisa dinikmati, sebenarnya semua itu tergantung yang penontonnya dan tidak bisa dibilang bahwa kita menonton Coldplay berarti kita termasuk kelompok pendukung LGBT. Seharusnya itu semua bisa dihindari dengan cara berunding dan diadakannya pertemuan antara pihak pro, kontra, promotor acara, dan dari pihak pemerintah lalu mencari jalan keluar yang terbaik dan mencari titik tengahnya agar tidak merugikan pihak satu dengan yang lainnya.
Referensi:
Catatan Demokrasi TV One
Channel Youtube: https://youtu.be/Fe4zcaif8E0
JawaPos.com: https://www.jawapos.com/entertainment/01683784/chris-martin-tak-terpengaruh-demo-penolakan-konser-coldplay
Liputan6.com: https://www.liputan6.com/surabaya/read/5292248/konser-coldplay-menuai-penolakan-wamenparekraf-selama-event-itu-masih-bermanfaat-akan-kita-dukung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun