Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Kenyamanan yang Membunuh Masa Depan

16 November 2017   22:59 Diperbarui: 16 November 2017   23:05 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti hitznya indomie jadoel, samyang, dan antek-anteknya sudah dapat mencerminkan bahwa manusia zaman sekarang adalah manusia instan. Seiring kebiasaan "instan"  ini merajalela manusia semakin terbiasa untuk hidup secara cepat dan mudah seperti mie instan ini. Segala sesuatu yang bersifat instan ini menuntut munculnya inovasi-inovasi di tengah masyarakat. Seperti contoh pada zaman dahulu hanya orang-orang kaya saja yang bisa membeli mobil, sedangkan zaman sekarang semua orang dapat dengan mudah memiliki mobil. Iming-iming hanya bermodal 5 juta rupiah sudah dapat membawa pulang sebuah mobil membuat semua orang semakin tergiur untuk membelinya.

Hal ini mau tak mau membuat jumlah mobil pribadi di Indonesia meningkat secara tajam. Dikutip dari unggahan BPS (Badan Pusat Statistik) disebutkan bahwa jumlah kendaraan pada tahun 2014 telah mencapai 114,209,260 dilanjutkan pada tahun 2015 yang mencapai 121,394,185 . Bukankah ini kenaikan yang cukup banyak padahal jumlah penduduk Indonesia itu sendiri berkisar 200 juta. Sehingga dapat dibilang bahwa hampir sebagian penduduk Indonesia memiliki kendaraan pribadi mereka. Belum lagi ditambah ada beberapa kasus dimana ada pemilik mobil yang tidak melaporkan kepemikan mobilnya. Sehingga pada kenyataannya jumlah mobil yang ada bisa lebih dari angka yang telah disebutkan. 

Dari sini kita bisa membayangkan bahwa jumlah kendaraan bermotor sudah sangat menumpuk. Sehingga sebagai konsekuensinya kemacetan, polusi, penyakit, dan lain sebagainya terjadi. Hal ini sungguhlah berbahaya bagi kehidupan manusia. Dimana kemacetan yang terlalu parah dapat menyebabkan orang menjadi terkena penyakit karena terlalu lama di dalam mobil lalu polusi udara yang sangat bahaya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti asma, bronkitis, kanker, dan yang terparah adalah kematian. 

Maka dari itu pemerintah perlu memperhatikkan hal ini kembali, karena sekali lagi ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Pemerintah memang sudah berusaha dalam menanggulangi masalah ini yaitu dengan penyediaan fasilitas transportasi umum seperti bus trans jakarta, dan yang terbaru yaitu mrt. Mrt ini merupakan salah satu inovasi yang sangat baik bagi upaya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi. Akan tetapi saya merasa bahwa hal itu kurang dapat menanggulangi beberapa pengguna kendaraan bermotor untuk berhenti memakainya. 

Maka dari itu saya merasa bahwa upaya menaikkan pajak bagi kendaraan bermotor adalah hal yang patut untuk dicoba. Hal ini disebabkan karena apabila pemerintah menaikkan pajak maka orang-orang yang hendak membeli mobil akan berpikir ulang kembali untuk membeli mobil itu.

 Sehingga hal ini dapat dinyatakan ampuh untuk mengurangi pengguna kendaraan bermotor. Sekali lagi dari fakta yang telah disebutkan jumlah kendaraan bermotor yang dari tahun ke tahun terus bertambah dengan cepat maka perlulah pemerintah untuk semakin perhatian terhadap masalah ini karena disini hajat hidup banyak orang kesehatan banyak orang sedang dipertaruhkan dan apabila tidak ada perubahan yang dilakukan dapat dibayangkan bagaimana 10 atau 20 tahun kedepan anak cucu kita yang hidup. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun