Mohon tunggu...
Inovasi

Melihat Masa Lalu dari Lingkaran Tahun

24 September 2017   10:16 Diperbarui: 25 September 2017   19:54 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JARINGAN GABUS (biomagz.com)

Sel demi sel membelah dan menyusun suatu struktur baru yaitu jaringan. Masing-masing dari makhluk hidup pasti memiliki sel-sel yang memiliki fungsi yang khas. Dari sel-sel sejenis yang mengalami pembelahan sel terbentuk suatu jaringan. Maka, jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk, struktur, dan juga fungsi yang sama untuk melakukan metabolisme di dalam setiap individu.

Tumbuhan tentunya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari hewan dan juga manusia. Maka, jaringan yang dimiliki tumbuhan juga berbeda dan memiliki keunikan tersendiri untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Jaringan pada tumbuhan terbagi atas dua jaringan utama yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem merupakan jaringan di dalam tumbuhan yang terus menerus mengalami pertumbuhan, sel-sel di dalam jaringan meristem memiliki kemampuan untuk aktif membelah diri. Sedangkan jaringan permanen merupakan hasil dari pembelahan dan perubahan dari sel-sel meristem menjadi sel-sel yang dapat melakukan fungsi tertentu.

Jaringan meristem memiliki ciri-ciri yang membedakan dari jaringan permanen. Kekhasan jaringan meristem yang pertama adalah sel-selnya aktif membelah, karena selnya aktif membelah maka membutuhkan banyak energi (dalam bentuk ATP atau Adenosin Tri Phosphat). Energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas sel terbentuk di sitoplasma atau cairan sel. Sebagai dapur sel, sitoplasma yang dimiliki jaringan meristem pasti berjumlah banyak. Sel melakukan berbagai aktivitas karena memiliki inti sel atau nukleus sebagai otak yang memberi pesan untuk melakukan suatu aktivitas. Maka, karena bekerja dengan keras dan terus menerus ukuran inti sel juga besar. Hal ini mempengaruhi ukuran organel sel yang lain seperti vakuola (tempat penyimpanan di dalam sel) yang kecil karena terdesak oleh ukuran nukleus yang besar.

Pembelahan sel melibatkan pembelahan inti dan juga pembelahan sitoplasma, agar laju pembelahan sel cepat struktur sel dinding sel yang dimiliki tumbuhan haruslah tipis. Jaringan meristem adalah jaringan yang terbentuk pertama kali dalam masa pertumbuhan, maka jaringan awal ini belum mengalami perubahan untuk beradaptasi melakukan fungsi tertentu atau sering disebut diferensiasi. Ukuran sel-sel jaringan meristem kecil dan juga tersusun rapat tanpa rongga.

Pada tumbuhan, jaringan yang masih aktif melakukan pertumbuhan atau disebut jaringan meristem terbagi menjadi dua macam jaringan yakni jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder. Jaringan meristem primer merupakan jaringan yang terbentuk pertama kali saat tahap embrionik yang berada pada bakal biji. Jaringan meristem primer biasanya terletak pada ujung-ujung tanaman seperti ujung akan dan ujung batang tumbuhan. Jaringan meristem primer ini secara umum berfungsi untuk melakukan pertumbuhan vertikal, batang tumbuh ke atas dan akar tumbuh ke bawah, ke dalam tanah. Jadi, perpanjangan akar dan batang terjadi karena aktivitas jaringan meristem primer.

Jaringan meristem sekunder merupakan jaringan tumbuhan dewasa yang masih memiliki kemampuan untuk aktif membelah diri dan melakukan pertumbuhan. Kambium dan kambium gabus merupakan hasil dari aktivitas jaringan meristem sekunder. Secara umum jaringan meristem sekunder merupakan jaringan yang melakukan pertumbuhan sekunder yaitu perbesaran batang. Perbesaran batang dapat terjadi karena terbentuknya lingkaran tahun oleh jaringan kambium. Arah pertumbuhanlah yang membedakan aktivitas jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder, jaringan meristem primer melakukan pertumbuhan ke atas dengan perpanjangan ujung-ujung tumbuhan tapi jaringan meristem sekunder (kambium) yang melakukan pertumbuhan ke samping untuk memperbesar dan memperkokoh batang tumbuhan.

Secara umum, jaringan kambium dapat ditemukan pada akar dan batang tumbuhan dikotil hal ini dapat dilihat secara jelas pada struktur tumbuhan dikotil yang berbatang kayu keras. Selain itu, jaringan kambium dapat ditemukan juga pada beberapa spesies tumbuhan monokotil.

Secondary Growth
Secondary Growth
Batang tumbuhan dikotil memiliki tiga struktur utama yaitu epidermis, korteks, dan stele atau silinder pusat. Struktur jaringan epidermis tersusun atas satu lapis sel yang rapat dan mengalami penebalan pada bagian luar memiliki fungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya. Korteks merupakan jaringan yang berisi jaringan parenkim dan jaringan penyokong. Jaringan ini berfungsi untuk tempat penyimpanan. Serta silinder pusat terdiri atas perikambium (perisikel), berkas pengangkut (jaringan xilem dan floem, dan empulur (pith). (Irnaningtyas, 2017)

Berdasarkan struktur sel dan fungsinya, jaringan kambium terbagi menjadi dua jenis kambium yaitu jaringan kambium vaskuler dan jaringan kambium gabus atau disebut felogen. Proses pembentukan jaringan kambium vaskuler dan jaringan kambium gabus (felogen) saling mempengaruhi dan memiliki hubungan timbal balik. Jaringan kambium vaskuler mengalami pembelahan ke dalam secara bertahap menyusun xilem-xilem sekunder dan pembelahan ke luar menyusun floem-floem sekunder. Jaringan kambium vaskuler lebih aktif melakukan pembelahan ke dalam membentuk xilem daripada melakukan pembentukan floem. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor secara internal maupun eksternal. Ketika terbentuk xilem-xilem sekunder dan floem-floem sekunder, sel-sel tersebut membutuhkan ruang untuk bekerja, maka jaringan-jaringan yang berada di luar xilem dan floem secara otomatis akan terdesak. Tekanan yang dihasilkan akan menimbulkan jaringan di luar xilem dan floem seperti jaringan korteks dan epidermis akan rusak dan pecah. Kemudian, akan tumbuh jaringan baru yaitu jaringan gabus yang bersifat meristematik (kemampuan untuk terus mengalami pembelahan). Jaringan gabus yang terbentuk berfungsi untuk menggantikan tugas jaringan epidermis yang pecah yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya.

JARINGAN GABUS (biomagz.com)
JARINGAN GABUS (biomagz.com)
Maka, secara umum jaringan kambium vaskuler dan jaringan kambium gabus atau felogen memiliki fungsi yang sama yaitu melakukan dan mendukung pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan ke samping. Namun, jaringan kambium vaskuler memiliki fungsi untuk membentuk jaringan pengangkut xilem dan floem. Mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju daun merupakan fungsi xilem sedangkan mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju bagian tanaman yang memerlukan makanan merupakan tugas floem. Jaringan gabus merupakan bagian dari jaringan parenkim penutup luka, hal ini dapat dibuktikan dengan fungsi jaringan gabus yang melindungi jaringan dibawahnya saat keadaan jaringan epidermis rusak.

Struktur dan bentuk jaringan kambium vaskuler dan kambium gabus juga menggambarkan perbedaan kedua jaringan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun