Mohon tunggu...
Clara linpl
Clara linpl Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Konsultan dan Perencana keuangan di Allianz Life Jakarta

untuk mencari informasi lebih banyak seputar dunia keuangan, investasi, dan asuransi bisa cek di website www.tipsallianz.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

6 Nasihat Keuangan Terbaik, Sudahkah Anda Melakukannya?

24 Juli 2019   22:01 Diperbarui: 24 Juli 2019   22:12 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah. Mendapat jumlah uang yang terbatas, tetapi kebutuhan tidak terbatas. Mungkin anda sering menerima nasihat dari orang-orang sekitar anda bagaimana untuk mengatur keuangan anda bahkan beberapa dari anda rajin membaca buku seputar tentang investasi dan keuangan. 

Dengan harapan, anda bisa mengatur uang yang terbatas dengan lebih baik bahkan bisa mengembangkan uang yang anda sebagai aset untuk masa depan. Berikut 6 nasihat yang mungkin bisa membantu anda dalam mengatur keuangan. 

1. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan

Keinginan dan kebutuhan adalah 2 hal yang berbeda, meskipun secara realita hampir sulit membedakannya. Tetapi inilah contoh yang paling sering ditemui, setiap hari anda membutuhkan makanan yang merupakan kebutuhan pokok. Anda bisa memilih makanan sesuai dengan kebutuhan anda. Membeli nasi bungkus di warung dengan total pengeluaran IDR 40.000/hari (makan siang dan malam) atau membeli makan di restoran seharga IDR 200.000/hari (makan siang dan makan malam), atau masak sendiri seharga IDR 15.000/hari termasuk makan siang dan makan malam.

Nah, anda sudah mulai paham kan, sebenarnya makanan adalah kebutuhan pokok yang harus selalu ada setidaknya dua kali sehari. Tetapi yang menjadi pembedanya adalah harga dan selera, inilah yang digolongkan keinginan. Jika anda ingin menyisihkan uang anda setiap bulan, sebaiknya anda mulai memikirkan dan mencatat pengeluaran yang tidak perlu. Sekali lagi bedakan apa yang benar-benar kebutuhan dan keinginan! Jangan sampai anda tidak tahu uang anda lari kemana hanya karena anda berpikir anda membeli kebutuhan pokok ya!

2. Sisihkan Kebutuhan Masa Tua

Ini adalah nasihat yang mungkin paling sering anda dengar. Sisihkan uang anda untuk masa tua! Karena anda tidak selamanya bisa bekerja, betul? Tubuh anda dalam kondisi terbatas, selagi anda muda, anda bisa bekerja keras menghasilkan uang, lakukanlah. Tetapi tahukah anda bahwa kita tidak bisa hanya bergantung pada gaji yang sifatnya hanya bulanan saja. 

Penghasilan terbagi menjadi 2, yaitu penghasilan aktif dan penghasilan pasif. Penghasilan aktif adalah gaji yang anda terima setiap bulannya ketika anda bekerja, tetapi jika anda tidak bekerja, penghasilan tersebut juga akan terhenti. Jika anda hanya bergantung dengan penghasilan aktif, berarti anda harus menyisihkan 10-15% setiap bulannya untuk ditabung agar anda bisa membiayai kebutuhan masa tua anda. Tetapi apakah uang yang anda tabung bisa memenuhi kebutuhan pensiun anda kedepan? Begini cara menghitungnya

Penghasilan pasif adalah penghasilan yang tetap akan mengalir terus ke kantong keuangan anda meskipun anda sudah tidak bekerja lagi. Penghasilan pasif hanya bisa didapatkan ketika anda membuat mesin penghasil uang atau aset seperti properti, emas, saham, reksa dana, dan deposito. Aset jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, akan memiliki peningkatan harga jual yang sangat signifikan setiap tahunnya mulai dari 6-20% pertahunnya jika dibandingkan dengan harga pertama kali anda membelinya. Dengan cara seperti ini, anda bisa menambah pundi-pundi keuangan anda demi persiapan masa tua. Ketika anda sudah tidak produktif lagi, anda bisa menyewakan atau menjual aset tersebut. Dan kabar baiknya, anda tetap mendapatkan uang anda meskipun anda tidak bekerja. 

Baca juga: Kenalan dengan Paper Asset yuk, Program Aset Pintar yang digunakan di Negara Maju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun