Trauma adalah kejadian atau peristiwa buruk yang dapat mempengaruhi kondisi fisik maupun emosi, seperti bencana alam, kecelakaan, pelecehan seksual, dan kekerasan fisik. Trauma yang dialami secara berkepanjangan oleh seseorang dapat mempengaruhi kondisi fisik bahkan mental seseorang. Gangguan mental yang dialami biasa dikenal dengan istilah Posttraumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD ialah kondisi yang dialami seseorang ketika mengalami gangguan kecemasan yang berlebihan setelah mengalami peristiwa traumatis.
Mengenal Lebih Dalam Tentang PTSD
Posttraumatic Disorder atau yang biasa disingkat PTSD merupakan kondisi yang dialami oleh seseorang ketika mengalami gangguan kecemasan yang berlebihan setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, bencana alam, pelecehan seksual, pertengkaran orang tua, dan peristiwa traumatis lainnya. Gejala yang dialami oleh penderita PTSD antara lain gelisah, khawatir berlebih, mudah marah, curiga, stress, depresi, dan sulit mengendalikan munculnya pikiran negatif. Faktor pemicu PTSD tentunya yang pertama disebabkan oleh peristiwa yang traumatis. Lalu faktor penyebab lainnya seperti emosi, riwayat keluarga kandung yang memiliki gangguan mental, dan tidak mendapat dukungan dari orang-orang terdekat. Namun seseorang baru bisa dikatakan menderita PTSD jika sudah mendapat diagnosis dari ahlinya, karena peristiwa traumatis bisa menyebabkan phobia lainnya selain PTSD.
Dampak Jangka Panjang
Penderita PTSD yang mengalami kecemasan berlebihan dan dalam waktu yang lama akan menimbulkan kondisi hyperarousal sebagai efek samping jangka panjang yang disebabkan oleh PTSD yang sudah tidak terkendali. Kondisi ini menjadi salah satu dampak yang sangat berbahaya bagi seorang penderita PTSD, karena ketika seseorang menderita hyperarousal ia akan mengalami depresi berat yang akhirnya mendorong penderita untuk mengakhiri hidupnya. Hal inilah yang membuat penderita PTSD menganggap dirinya mendapatkan hukuman seumur hidup dan selamanya akan terpenjara dalam kondisi tersebut.
PTSD Sebagai Hukuman Seumur Hidup
Mengapa PTSD dikatakan sebagai hukuman seumur hidup? PTSD dikatakan sebagai hukuman seumur hidup karena tak jarang seseorang yang menderita PTSD ingin mengakhiri hidup mereka karena tekanan yang mereka alami. Tekanan yang datang tidaklah hanya dari dalam diri mereka, namun juga datang dari luar. Sebagian penderita PTSD akan mengalami perubahan kepribadian yang membuat orang-orang disekitar mereka tidak bisa menerima perubahan tersebut sehingga berakhir mengucilkan, meninggalkan, bahkan tak sedikit yang bahkan mem-bully mereka. Hal tersebut yang akhirnya membuat penderita merasa dirinya sudah tidak lagi berharga dan tidak mendapat dukungan dari siapapun.Â
Pengharapan dan harapan
Meskipun PTSD dianggap sebagai hukuman seumur hidup bagi beberapa orang, namun tetap ada harapan untuk keluar dari kondisi tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penderita PTSD untuk menyembuhkan kondisi mereka, antara lain bercerita kepada orang yang kita percaya atau melalukan terapi bercerita, berusaha untuk ikhlas menerima dan memproses kejadian yang sudah terjadi, fokus pada tujuan hidup, bergabung dengan komunitas yang dapat membantu kita perlahan melupakan peristiwa traumatis yang dialami karena seorang penderita PTSD membutuhkan dukungan sosial yang besar dari orang sekitar mereka.
Posttraumatic disorder merupakan kondisi mental yang serius dan mempengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh belahan dunia. Meskipun ketika mengalami kondisi tersebut terasa seperti hukuman seumur hidup, ada harapan untuk pulih dan membangun kehidupan baru yang lebih indah. Dengan pengobatan yang dijalani dan dukungan dari orang sekitar, penderita PTSD bisa meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan kembali mendapatkan kedamaian yang selama ini hilang di dalam hidup mereka .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H