Mohon tunggu...
citra sari
citra sari Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

TENANG DAN BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merangkum Bahaya, Penyakit dan Solusi Media Sosial dalam Film "The Social Dilemma"

31 Juli 2021   10:23 Diperbarui: 31 Juli 2021   10:41 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok -- kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma -- norma yang ada.

The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang mengeksplorasi materi tersebut, dilema dari pihak-pihak yang paham betul cara kerja media sosial. Dokumenter ini disutradarai oleh Jeff Orlowski dan sudah bisa kita streaming di Netflix. Topik ini sebetulnya sudah sering disinggung oleh banyak orang hingga komunitas. Mulai dari para penulis, pembicara, atau sekedar YouTuber yang menyadari pentingnya kebijakan dalam menghadapi media sosial. The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang kita butuhkan, sebuah informasi dari sederet narasumber terpercaya, dengan materi yang wajib kita ketahui sebagai masyarakat modern di era serba digital.

REALITAS FILM THE SOCIAL DILEMMA 

Cerita dari film ini sebenarnya sederhana, yaitu tentang dampak negatif dari penggunaan media sosial. Keseriusan pada pengembangan isu dalam film begitu terasa dengan pemilihan narasumber yang sangat baik. Mereka adalah orang-orang yang pernah merancang sistem dan bertanggung jawab pada perkembangan Twitter, Facebook, Instagram, dan berbagai media sosial lainnya. Kamu akan disuguhkan dengan berbagai realitas sosial yang ada di masyarakat. Khususnya, realitas yang berkaitan dengan penggunaan media sosial. The Social Dilemma (2020) menunjukkan kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari media sosial. Terdapat sebuah adegan di mana seorang anak berani memecahkan sebuah toples kaca yang terkunci demi mengambil smartphone miliknya. Perbincangan di atas meja makan pun tidak dapat dilakukan lagi oleh sebuah keluarga. Kehadiran orang-orang di sekitar manusia telah digantikan dengan kehadiran smartphone. Adegan lainnya juga menggambarkan bahwa seseorang tidak mampu menahan dirinya untuk tidak membuka smartphone selama beberapa hari. Menarik ya, mungkin sepanjang film ini kamu akan dibuat seolah-olah sedang bercermin dengan realitas yang ada. Manusia secara tidak sadar dikondisikan untuk terus update informasi terbaru setiap hari. Apakah kamu juga susah meninggalkan smartphone dan media sosial? Film ini tentunya akan menambahkan pengetahuan baru tentang bagaimana sebenarnya media sosial bekerja dan proses apa yang terjadi di belakangnya.

FILM THE SOCIAL DILEMMA PRESPEKTIF NEGATIVE 

Kita Sengaja 'Dijebak' Untuk Berlama-Lama Di Internet 

Mulai dari lini masa (news feed) yang gak ada ujungnya, fitur "people you may know" di Facebook, sampai sederet video rekomendasi di YouTube, itu cuma sebagian dari siasat pemilik medsos supaya kita berlama-lama menatap layar ponsel, laptop, atau tablet. Tanpa kita sadar, waktu kita lebih banyak terbuang percuma untuk hal-hal yang kalo kita gak tahu pun, gak akan merugikan atau berpengaruh besar dalam hidup kita. Apakah kalau kamu gak tau drama di Twitter atau Instagram hari ini, maka besok kamu bakal dapat nilai jelek dari dosen?

Kita Adalah Produk Yang Dijual Dan Semua Aktivitas Kita Dipantau

Apa kamu pernah bertanya-tanya, kenapa medsos atau mesin pencari Google yang sedemikian berpengaruh dalam hidup kita, bisa-bisanya disajikan gratis?
Dalam film ini, dan udah sering juga terdengar di mana-mana, bahwa kalau kita gak membayar apa pun untuk sebuah hal, maka kita lah produknya. Artinya, kita lah yang sebenarnya dijual oleh teknologi.
Gampangnya begini. Saat kamu meng-scroll dan mengklik apa pun di medsos dan Google, maka mesin akan mempelajari perilaku kamu. Semakin kamu berlama-lama di sana, maka semakin banyak yang bisa dipelajari dari diri kamu.
Mereka tahu serial favorit dan seleb yang kamu suka. Mereka tahu barang apa yang lagi kamu cari dan mau dibeli di toko daring. Mereka tahu kafe atau tempat wisata mana yang lagi kamu incar. Data inilah yang dipakai untuk mempersonalisasi konten yang muncul di akun medsos kamu, juga jenis iklan yang muncul di situs web yang kamu buka. Pernah, kan, misalnya kamu habis nyari atau beli barang tertentu di toko daring, terus tiba-tiba tiap halaman di internet yang kamu buka, isinya barang sejenis yang barusan kamu beli?

Bahaya Filter Bubble

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun