Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diskon Harganya, Tetap Sama Pengetahuannya

3 Januari 2013   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13572292152077317275

Kalau diperhitungkan, budget belanja terbesar bulanan saya itu untuk membeli bahan bacaan. Iya, saya memang gila membaca. Dan yang namanya buku itu meliputi komik, novel, koran, hingga majalah. Karena keinginan membaca yang sulit direm itulah saya selalu mencari toko buku diskon atau membeli buku bekas.

Sebenarnya tidak banyak toko buku di Indonesia yang menawarkan diskon. Entahlah, mungkin karena buku juga belum merupakan barang populer semacam baju atau sepatu yang setiap saat dikenakan, jadi meskipun diskon, tidak banyak yang membeli. Atau malah sebaliknya? Karena buku itu berguna sehingga orang akan tetap membeli meski harganya mahal?

Meski begitu, ada juga beberapa toko buku yang murah hati menawarkan diskon. Ada satu toko buku yang dengan bangga memasang nama ‘Toko Buku Diskon’, memberikan diskon seterusnya untuk buku-buku yang dijual di sana (saya percaya banyak yang tahu toko buku ini, biasanya ada servis sampul gratis). Jelaslah toko buku ini yang selalu menjadi langganan saya. Komik-komik yang biasanya dijual di toko buku tanpa diskon dengan harga Rp 17.500 (saat ini), biasanya didiskon 15% sehingga harganya ‘hanya’ Rp 14.875. Lumayan kan? Apalagi mendapat servis sampul gratis. Buku-buku yang lain juga diskon hingga 30%, meski kita tetap harus berhati-hati karena tidak semua harganya akan menjadi lebih murah. Trik biasa: menaikkan harga lebih dahulu. Di sini kita sebagai pembeli yang harus cermat. Ada satu buku yang saya ingat harganya Rp 58.000, diskon 20% (sehingga menjadi Rp 46.400), ternyata setelah dicek di toko buku lain yang tanpa diskon, harganya Rp 46.000 (lah, malah lebih mahal Rp 400, kan?). Kalau sempat, bandingkan dulu harganya dengan toko buku lain. Tidak terlalu cepat tergiur dengan besarnya diskon yang tertera di sana.

Di Taipei pun begitu. Ada satu toko buku yang konstan menawarkan diskon 10% untuk novel berbahasa Inggris (harga normal TWD 282, diskon 10% menjadi TWD 253,8), yang memang lebih murah dibanding toko buku lain. Tentu saja saya memilih untuk membeli di toko buku tersebut. Jika sedang promosi buku baru, banyak toko buku di Taipei yang memberikan diskon hingga lebih dari 40%, namun untuk buku-buku yang harga awalnya lebih dari TWD 1.000 (sekitar Rp 300.000). Tidak semua buku yang didiskon juga harganya menjadi lebih murah. Lagi-lagi harus cermat membeli.

Kalau mau mendapat diskon ‘sepanjang masa’, jadilah anggota toko buku yang bersangkutan. Ini biasanya ada syaratnya, harus membeli dulu dengan jumlah tertentu, baru mendapat kartu anggota dan hak diskon. Jumlahnya tentu tergantung toko buku yang bersangkutan. Misalnya di toko buku bekas Mollie di Taipei ini, pembelian di atas TWD 500 (Rp 150.000) otomatis akan mendapat kartu anggota yang bisa digunakan untuk mendapatkan diskon 15% di setiap pembelian berikutnya. Lumayan kan. Sudah harga bukunya murah (karena bekas), masih didiskon pula. Toko buku besar semacam Eslite (yang punya toko buku 24 jam!) juga menawarkan kartu serupa, jika bisa mendapatkan kartu VIP (total pembelian di atas TWD 10.000/Rp 3.000.000), si pemegang kartu berhak atas diskon 10 – 21% di semua cabang Eslite (baik itu toko buku/cafe/store lain). Tapi kartu putih sementara ini belum di-upgrade ke gold card sehingga belum bisa mendapat diskon.

Sebenarnya membeli buku dengan harga normal pun saya tidak keberatan, karena bagaimanapun saya suka membaca dan pengetahuan yang ada di sana juga tidak ternilai. Eh tapi kalau bisa lebih murah, tentu lebih menyenangkan kantong bukan? Diskon harganya, tapi isi bukunya tetap sama, tidak cacat, pengetahuannya tidak ikut didiskon.

Buku yang baik akan meninggalkan ide yang baik. Handphone hilang bisa beli lagi, tapi pengetahuan yang kita dapat dari buku akan tinggal di kepala dan tidak hilang ditelan hari.

XOXO,

-Citra


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun