Lebih Suka Cewek yang Tidak Berdandan?

[caption id="attachment_183652" align="aligncenter" width="479" caption="tayangan salah satu TV show di Taiwan tentang make-up; sumber: (3"][/caption] “Lebih suka cewek yang natural”, alias cewek yang "tidak berdandan", begitu kata seorang teman pria soal wanita yang berdandan. Jujur saya sedikit mengernyit. Preferensinya tentang “natural”, maksud saya. Natural look, itu bisa jadi karena dua hal berbeda: wanita yang menarik luar biasa dengan kulit seperti porselen yang tidak keringetan dan tidak perlu dipoles, atau wanita yang “pandai” berdandan sehingga terlihat natural. Yang tidak Anda ketahui bagaimana “rumitnya” proses berdandan mereka.

Berdandan itu proses yang rumit. Saya angkat tangan, keterampilan dandan saya kalau dinilai masih di bawah 5 (skala 10). Persepsi berdandan sendiri diperburuk dengan banyaknya wanita yang kurang terampil berdandan sehingga dandanan mereka terlihat menor atau terlihat lebih tua dari usia sebenarnya (lalu cowok-cowok lebih memilih yang "natural"). Padahal kalau menguasai keterampilannya, mata yang kecil bisa menjadi besar, hidung yang pesek bisa kelihatan mancung, dan sebagainya.

Di antara sekian banyak teman wanita yang saya miliki, jarang sekali yang tidak berdandan. Em, yang saya maksudkan dengan berdandan adalah mereka yang menggunakan produk kecantikan, apapun produknya, meski hanya pelembab atau lipgloss. Setidaknya teman-teman saya selalu menggunakan bedak. Jadi sebutan “natural” itu sendiri ambigu bagi saya.

Kalau Anda pernah melihat cewek Taiwan berdandan dari nol, Anda pasti akan tercengang. Dan lebih tercengang lagi melihat hasilnya. Cara berdandan mereka banyak disebut sebagai “one of the best in the world”. Mereka ‘hanya’ wanita biasa yang tidak mengambil kursus dandan, belajar otodidak, tapi hasilnya luar biasa dan ya, terlihat sangat natural. Atau meski tidak terlihat natural, tidak menor dan tidak berlebihan. Intinya: luar biasa.

Make-up piece yang wajib ada adalah eyelid tape, hyper contact lens, dan bulu mata palsu. Ras kulit kuning seperti China, Taiwan, Korea, dan Jepang biasanya bermata monolid, mata yang tidak berkelopak (tidak “berlipat” di bagian atas mata). Ditambah dengan ukuran mata yang kecil, “fitur” ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak menarik. Karena itu mereka biasanya menggunakan eyelid tape, selotip kecil yang ditempelkan di atas mata sehingga memberikan ilusi kelopak mata (karena bagian atas mata menjadi berlipat). Bentuknya seperti ini:

[caption id="attachment_183648" align="aligncenter" width="494" caption="Eyelid tape; sumber (1)"]

13351365382041131217

[/caption]

Setelah eyelid tape, hyper contact lens, lensa kontak yang diameternya lebih besar dari lensa mata kita. Lensa kontak biasa untuk mata memiliki diameter 14-18 mm, sementar hyper contact lens biasanya berdiameter hingga lebih dari 20 mm untuk memberi kesan mata besar. Dengan menggunakan lensa kontak seperti ini, mata yang kecil dan sipit akan terlihat lebih besar dan menawan. Apalagi jika ditambah dengan bulu mata palsu dan pemakaian eyeliner yang membuat garis mata tersamarkan. Mau me lihat hasilnya? Silakan :D

[caption id="attachment_183650" align="aligncenter" width="600" caption="hyper contact lens; sumber: (2)"]

13351365951815794606

[/caption]

[caption id="attachment_183652" align="aligncenter" width="479" caption="tayangan salah satu TV show di Taiwan tentang make-up; sumber: (3)"]

1335136671759108201

[/caption]

Menor? Tidak juga. Terlihat tua? Tidak sama sekali. Hebat bukan?

Banyak wanita yang takut berdandan karena itu tadi, cowok-cowok mengatakan “ga suka cewek yang dandan”. Ya mereka belum tahu aja. Resiko tinggal di kota, jaman sekarang, dengan berbagai macam polusi; akan membuat wajah tanpa make-up terlihat kucel dan kurang cerah.

Jadi, berubahkah persepsi Anda soal "berdandan"? :)

-Citra

P.S. Sumber gambar: [1] Make-up For Life [2] Contact lens product at Alibaba [3] Geek in Heels