Mohon tunggu...
Cita Aulia
Cita Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hidup hanya sekali, jangan menua tanpa karya dan inspirasi. - Ridwankamil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diksi dan Macam-macam Hubungan Makna

5 Mei 2023   20:16 Diperbarui: 5 Mei 2023   20:18 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai teman-teman, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang diksi dan macam-macam  hubungan makna, apakah kalian sudah mengetahuinya? Jika belum yuk simak penjelasan sebagai berikut!

Kegagalan dalam menyampaikan informasi terkadang masih sering kita rasakan pada komunikasi sehari-hari yang disebabkan oleh ungkapan yang sulit dimengerti dan pemilihan kata yang tidak sesuai pada situasi dan keadaan. Dalam menyampaikan informasi, agar diterima dengan baik dan dimengerti, perlu adanya ungkapan dan pemilihan kata yang tepat. Tujuan untuk tidak terjadinya keambiguan dan keraguan dalam berkomunikasi, pemilihan kata yang tepat akan membantu informan mengungkapkan dengan tepat apa yang akan disampaikannya, dan pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata tersebut. 

Dalam kegiatan berbahasa, pilihan kata yang tidak tepat selain dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan. Selain itu, kesalahpahaman terhadap informasi dan rusaknya situasi komunikasi juga tidak jarang disebabkan oleh penggunaan pilihan kata yang tidak tepat. 

Dengan demikian, agar dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pikiran, atau pengalaman secara tepat dalam berkomunikasi lisan maupun tulis. Komunikator hendaknya dapat memenuhi beberapa persyaratan atau kriteria di dalam pemilihan kata. Kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

A. Ketepatan

Mengungkapkan gagasan secara tepat dan gagasan itu dapat diterima oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, pilihan kata yang digunakan harus mampu mewakili gagasan secara tepat dan dapat menimbulkan gagasan yang sama pada pikiran pembaca dan pendengar. Ketepatan pilihan kata semacam itu dapat dicapai jika pemakai bahasa mampu memahami perbedaan penggunaan kata-kata yang bermakna.

B. Kecermatan 

Kecermatan dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan memilih kata yang benar-benar diperlukan untuk mengungkapkan gagasan tertentu. Agar dapat memilih  kata secara cermat, pemakai bahasa dituntut untuk mampu memahami ekonomi bahasa dan menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menyebabkan kemubaziran. Dalam kaitan itu, yang dimaksud ekonomi bahasa adalah  kehematan dalam penggunaan unsur-unsur kebahasaan.  Dengan demikian, kalau ada kata atau ungkapan yang lebih singkat, kita tidak perlu menggunakan kata atau ungkapan yang lebih panjang karena hal itu tidak ekonomis.

C. Keserasian

Keserasian dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Konteks pemakaian yang dimaksud dalam hal ini erat kaitannya dengan faktor kebahasaan dan faktor non kebahasaan. Selain persyaratan diatas informan juga perlu memahami macam-macam hubungan makna ringkasnya sebagai berikut:

  • Sinonim: adalah ungkapan yang bemakna padanan kata atau persamaan kata.
  • Antonim: adalah ungkapan yang berarti kebalikan dengan ungkapan lainnya.
  • Polisemi: adalah satuan bahasa yang memiliki makna lebih dari satu atau kegandaan makna.
  • Hiponim: adalah suatu kata yang maknanya telah tercakup oleh kata lain, atau maknanya bagian dari makna yang lain.
  • Hipernim: adalah suatu kata yang mencakup kata lain.
  • Homonim: adalah kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi tetapi berbeda arti.
  • Homofon: merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
  • Homograf: adalah suatu kata yang memiliki ejaan sama, tetapi bunyi dan artinya berbeda.
  • Makna Denotatif dan Konotatif 

Makna Denoatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit, apa adanya dan objektif yang sering juga disebut makna konseptual. Makna konotatif adalah makna asosiatif yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan pada makna konseptual. Makna konotatif akan terus berubah mengikuti zaman dan sifatnya lebih profesional dan operasional tergantung kondisi tertentu.

  • Makna umum dan makna khusus 

Makna umum adalah kata yang cakupannya lebih luas dari makna khusus.

  • Makna Leksikal dan Makna Gramatikal 

Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera atau makna yang sungguh-sungguh nyata. Dan makna gramatikal adalah makna yang berubah-ubah sesuai dengan konteksnya karena telah mengalami pengimbuhan, pengulangan, ataupun pemajemukan.

  • Makna Peribahasa 

Adalah makna yang membandingkan atau mengumpamakan biasa juga disebut makna perumpamaan.

  • Makna Kias dan Lugas 

Makna kias adalah kata atau kalimat yang tidak mengandung arti yang sebenar-benarnya. Sebaliknya dengan makna lugas yang apa adanya dan mengandung arti sebenar-benarnya.

  • Kata Konkret dan kata abstrak

Kata konkret adalah kata yang dapat dimengerti oleh panca indera tetapi makna abstrak sebaliknya.

  • Majas atau gaya bahasa 

Ungkapan yang digunakan pada karangan agar lebih hidup dan terlihat konkret. Ada beberapa macam gaya bahasa dalam majas contohnya adalah majas persamaan atau simile, majas perumpamaan, majas metafora, majas metonimi, majas personifikasi, majas litotes, majas hiperbola, klimaks, anti klimaks, antithesis, repetisi, erotesis atau pentanyaan retoris, sinekdode, eufimisme, sarkasme, dan pleonasme.

Semoga bermanfaat :)

Referensi

Bahtiar, A., Nuryani, & Huda, S. (2019). Khazanah Bahasa: Memaknai Bahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Bogor: IN MEDIA.

Mustakim. (2019). Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta Timur: Pusat Pembinaan Bahasa dan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Tukan, P. (2006). Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Yudhistira.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun