“Karakter orang-orang yang memiliki kepribadian “introvert” tidak selalu melahirkan orang-orang yang membenci dirinya sendiri”. Begitulah sebuah kutipan bijak dari penggalan berita “kisah sukses para introvert” dalam Harian Sindo (Minggu, 12 Februari 2012). Akan saya coba tuliskan kembali beberapa kisah mereka untuk menginspirasi Anda sekalian.
Kerapkali masyarakat memandang bahwa keberhasilan itu lekat dengan orang-orang yang berkepribadian “ekstrovert”, ceria, suka bersosialisasi, banyak teman, dan seterusnya. Sementara orang-orang dengan kepribadian “introvert” yang cenderung tertutup, pemalu, pemurung, sedikit teman, jarang berinteraksi dan pendiam dianggap akan sulit menjadi orang sukses atau meraih keberhasilan. Bahkan tidak jarang para kaum ”introvert” dicap sebagai orang aneh, minoritas, terkucilkan, dan anggapan negative lainnya. Kini Anda yang merasa masih berpandangan kuno seperti itu mau tidak mau mesti mengakui bahwa hal itu tidak selalu benar. Mengapa demikian, apa buktinya?
Anda boleh tidak percaya sebelum menyaksikan langsung orang-orang hebat tersebut. Namun setidaknya, cobalah luangkan sedikit waktu untuk merenungkan kisah sukses beberapa kaum introvert yang saya tuliskan kembali di bahasan ini. (Terinspirasi dari Periskop, Harian Sindo, Edisi Minggu 12 Februari 2012 dan berbagai sumber)
Pertama, JK Rowling, seorang penulis buku Harry Potter yang begitu mendunia dan sekaligus seorang milyarder dunia. Rowling, demikian nama panggilannya, mengakui dirinya termasuk kaum introvert yang memiliki kepribadian tertutup. Bahkan Rowling mengaku tidak memiliki banyak teman ketika sekolah. Kini berkat kesabaran dan ketekunannya atas apa yang diyakininya, beliau telah menjadi sosok penulis paling berpengaruh di dunia. Ia pun memiliki jutaan penggemar setia yang tersebar di seluruh belahan dunia.
Kedua, Presiden paling berpengaruh di dunia saat ini, Barack Obama. Seperti dilansir oleh Forbes, Jennifer Kohnweiler, penulis buku The Introverted Leader, mengambil contoh President Barack Obama termasuk sosok introvet yang berhasil menjadi pemimpin andal dan paling disegani di dunia saat ini. Ketiga, salah satu bapak pendiri negara Indonesia, Bung Hatta. Dalam buku “Demi Bangsaku: Pertentangan Bung Karno vs Bung Hatta (2003) karya Wawan Tunggal Alam, menyatakan bahwa Bung Hatta juga termasuk sosok introvert yang dikenal cenderung pendiam. Namun kini sejarah mencatat beliau sebagai salah seorang bapak proklamator bangsa ini yang amat berjasa dan berpengaruh sepanjang masa. Hebat bukan?!
Keempat Bill Gates. Siapa yang mengira sosok penemu dan pemilik Microsoft ini pernah mengalami masa kecil yang tertutup, pendiam dan kurang pergaulan. Waktu kecil Bill Gates dikenal sebagai seorang pemalu. Kini siapa sangka beliau menjadi salah satu orang paling berpengaruh dan terkaya di dunia berkat Microsoft penemuannya. Kelima Albert Einstein, seorang fisikawan dan penemu berbagai teori dan rumus yang dikenal sepanjang masa. Ternyata Albert Einstein kecil dikenal sebagai sosok yang tertutup dan lambat cara berpikirnya. Bahkan pernah dikira mengalami cacat. Beliau juga termasuk kutu buku yang selalu mengurung diri di rumah saat kecil. Kini sejarah membuktikan kehebatannya. Masih adakah yang mau meremehkan para kaum “introvert”?
Bila mau dituliskan, sebenarnya masih banyak sekali kisah sukses para kaum introvert di dunia ini. Diantaranya: Sir Isaac Newton (fisikawan, filsuf alam, ilmuwan), Charles Darwin (ilmuwan dan penemu teori evolusi), Mahatma Gandhi (politikus dan tokoh spiritual asal India) , Mark Zuckerberg (pendiri dan pemilik situs Facebook), Warren Buffet (investor, CEO dan pengusaha AS), Eleanor Roosevelt (mantan ibu negara AS), John Lilly (CEO Mozila), Larry Page (salah satu pendiri Google), Steve Wozniak (pendiri Apple Computer bersama Steve Jobs), dan masih banyak lagi tokoh-tokoh dunia lainnya. (sumber: Forbes)
Kini kita tahu bahwa banyak tokoh-tokoh pengubah dunia ini yang ternyata termasuk kaum introvert. Tidak saja menjadi para pemimpin berpengaruh, namun diantara mereka juga berhasil menciptakan karya, ide, inovasi, bahkan penemuan yang bermanfaat sepanjang sejarah manusia. Maka sebaiknya, kita hilangkan bersama pandangan kuno yang kerapkali meremehkan dan mendiskreditkan kaum “introvert”. Kaum “introvert” bukan lagi kaum yang bisa dianggap remeh, dikucilkan ataupun dipandang kaum aneh.
Kini, diera dunia yang sekarang ini, mari kita kobarkan semangat kesetaraan. Kita memang tercipta dengan multi-kepribadian, tidak ada yang sama 100%. Tujuannya tidak lain agar kita saling melengkapi dan saling mengisi satu sama lain. Bukan saling mengejek, bukan pula saling mencaci-maki. Apalagi saling menindas dan mendiskriminasi satu sama lain. Tentu itu tidak boleh terjadi diantara kita. Hilangkan pengkelas-kelasan yang begitu tajam diantara kita, termasuk pembedaan antara “introvert” dan “ektrovert”. Tidak ada yang remeh dan tidak ada yang pantas kita banggakan. Karena sejatinya semenjak lahir kita hanya manusia biasa yang tidak membawa apa-apa ke dunia ini. Kecuali jiwa raga kita, yang itupun anugerah dari Tuhan.
Salam DAMAI JAYA SETARA!
