Kabar buruknya, pelecehan seksual kembali datang dari dunia pendidikan.
Sekolah merupakan tempat bagi para murid untuk memperoleh pendidikan dan guru bertanggung jawab untuk mendidik.
Sekolah bukan hanya sekedar bangunan.
Sekolah adalah tempat yang aman dan nyaman bagi para murid untuk mengekspresikan dirinya baik secara akademik maupun non akademik. Namun, bagaimana jika sekolah dibuat tak ada artinya dengan adanya pelecehan seksual di lingkungan mengajar?
Baru-baru ini sedang ramai di sosial media Instagram tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru di salah satu SMP Negeri di Kota Depok yang diunggah oleh akun Instagram @sarahprasiskaa
Netizen geram dan ramai-ramai melakukan mention kepada akun Instagram KPAI @kpai_official, @dedimulyadi71 (akun milik Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat) dan @bangsupians (akun milik Supians Suri, Wali Kota Depok) dengan harapan agar membantu menindak tegas pelecehan seksual yang terjadi.
Seorang guru dilaporkan melakukan pelecehan verbal kepada murid di sekolah tersebut. Tak hanya verbal, terdapat korban lainnya yang menjadi korban non verbal seperti disentuh bagian tubuhnya.
Image guru sebagai pendidik seolah tidak memiliki arti jika disalahgunakan seperti ini.
Pelecehan yang Mencederai Dunia Pendidikan
Seorang guru seharusnya bertanggung jawab memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para murid. Memotivasi murid untuk berprestasi, berinovasi, dan berkreasi. Apabila seorang guru meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar, untuk apa ia dipertahankan untuk menjadi pendidik?
Apa yang ia didik?