Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adaptasi dengan Berperilaku Cerdas ialah Kunci Perangi Ketidakpastian di Tengah Pandemi

30 Mei 2020   04:24 Diperbarui: 13 Mei 2022   22:28 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dok: orbitdigitaldaily.com)

Lantas apa itu Stabilitas Sistem Keuangan (SSK)? Dilansir dari bi.go.id, Stabilitas Sistem Keuangan merupakan suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan eksternal sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional (PBI 16/11/PBI/2014 tentang Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial). Sementara, sistem keuangan sendiri adalah suatu sistem yang terdiri atas lembaga keuangan, pasar keuangan, infrastruktur keuangan, serta perusaahaan non keuangan dan rumah tangga, yang saling berinteraksi dalam pendanaan dan/atau penyediaan pembiayaan pertumbuhan perekonomian.

Sebagai anggota dari masyarakat, kita dapat berperilaku cerdas yang dapat turut aktif dalam menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia secara tak langsung namun efektif, yakni melalui pengurangan aktivitas yang berhubungan dengan jejarinng sosial.

(dok: techno.okezone.com)
(dok: techno.okezone.com)
Mungkin cara ini kurang diminati oleh sebagian besar generasi millennial yang kesehariannya hanya diisi oleh aktivitas yang berkecimpung dalam genggamannya (smartphone).

Tapi tahukah kalian? Intensitas penggunaan jejaring sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dsb yang tinggi berakibat pada tingkat kecemasan yang tinggi pula.

Secara statistik, intensitas penggunaan jejaring sosial memiliki korelasi yang positif dengan tingkat kecemasan. Sehingga dengan melalui upaya pengurangan intensitas pengggunaan jejaring sosial, kita dapat mengurangi juga tingkat kecemasan dalam diri selama berada dalam situasi pandemi Covid-19 yang tak pasti ini.

Mungkin beberapa dari kalian masih ada yang kebingungan mengenai keterkaitan antara tingkat kecemasan dengan upaya menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia.

Yuk kita simak penjelasan berikut ini: 

Tingkat kecemasan disini dapat diibaratkan sebagai ujung tombak dari berbagai tindakan diluar akal sehat yang berdampak negatif pada perekonomian nasional. Sehingga pengupayaan simple dan sederhana seperti mengurangi penggunaan jejaring sosial dapat menjadi salah satu cara ampuh tak langsung dalam menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia dan janganlah lupa untuk tetap bijaksana dalam menggunakan berbagai jejaring sosial serta TIDAK menyebarkan hoaks atau isu-isu yang dapat memicu atau menimbulkan kepanikan pada masyarakat luas.

Carilah kesibukan berbau positif yang dapat mengembangkan bakat serta minat kalian sehingga selain turut serta dalam menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia, kita juga dapat tetap kreatif, inovatif, dan produktif didalam ketidakpastian Covid-19 ini.

Ilustrasi adaptasi jerapah menurut Lamarck (kiri) & Darwin (kanan) (dok: funnyjucnk.com)
Ilustrasi adaptasi jerapah menurut Lamarck (kiri) & Darwin (kanan) (dok: funnyjucnk.com)
Selain pengurangan aktivitas jejaring sosial pun kita dapat melakukan berbagai perilaku cerdas lain, seperti tidak melakukan penarikan simpanan di bank secara besar-besaran (rush), tidak mementingkan keuntungan pribadi semata (menimbun barang), serta tidak melakukan panic selling atau panic redeeming terhadap produk-produk investasi yang dimiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun