Mohon tunggu...
Cindy Aulia
Cindy Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Nama saya Cindy Aulia biasa dipanggil dengan sebutan cindy atau cici. Saya memiliki hobi membaca dan juga bernyanyi. Alasan mengapa saya memilih membaca untuk dijadikan sebagai hobi sayayakni dikarenakan dengan banyaknya membaca maka semakin banyak wawasan yang bisa saya dapatkan, selain itu membaca membuat sala lebih bisa mengekspresikan diri da juga bacaan yang saya baca. Saya cenderung lebih menyukai membaca yang bergambar dari pada bacaan tanpa gambar contohnya mangatoon,webtoon,kakaopage dikarenakan bacaan tanpa gambar membuat saya pusing saat membacanya. sedangkan alasan saya menyukai musik dikarenakan dengan mendengar musik bisa membuat fikiran saya menjadi sedikit relaks

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Rela Menjadi Sepatu untuk Keluarga Kecilku

8 Desember 2022   20:00 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku Rela Menjadi Sepatu Untuk Keluarga Kecilku

 

Sebuah kisah tentang sesosok anak dalam memperjuangkan dan mempertahankan akan sesuatu yang ingin dicapainya. Meskinya pagi merupakan waktu dimana seharusnya anak berumur 6 hingga 13 tahun untuk memulai aktivitasnya dalam menempuh sebuah pendidikan, namun hal ini tidak berlaku kepada Callister. Diumurnya yang ke sembilan tahun ini merupakan masa dimana seharusnya dia fokus dalam menikmati indahnya kehidupan sebelum menginjak waktu dewasa, merupakan waktu dimana kehidupan yang penuh akan canda dan juga tawa tanpa harus memikirkan segala beban yang terus muncul tiap saatnya. 

Sayangnya diumurnya yang masih terbilang sangat muda Callister harus merelakan masa mudanya untuk menggantikan peran sekaligus ayahnya. Callister sudah terbiasa hidup tanpa sesosok ayah sejak ia masih berumur 7 tahun dan juga adiknya yang masih 3 tahun. Namun kemalangan terus menimpa Calisster, ibu Callister mulai jatuh sakit-sakitan jarak setahun setelah ayahnya menutup usia. 

Disitulah mau tak mau Calisster harus menggantikan peran orangtuanya sebagai tulang punggung keluarga. Dengan badannya yang munggil itu dia telah menjadi sesosok yang kuat. Berusaha terus bangkit meski letih dan putus asa sering dirasanya. Ejekan sudah menjadi santapan tiap harinya karena ia berkerja sebagai pemulung. Tapi Calisster terus bertahan tanpa memedulikan apapun cacian orang-orang kepadanya, Karna tanpa uang itu keluarganya tidak akan bisa memakan sesuap nasipun. 

Bak sepatu meski selalu dinjak-injak tapi ia akan tetap melindungi kaki agar terhindar dari kotor dan panasnya tanah. Nama Calisster sendiri berartikan kuat. Seperti jadi dirinya yang tangguh meski dia masih kecil. Ia berani meninggalkan masa kecilnya demi keluarganya yang sedang kesusahan. Daripada didewasalan oleh umur Calisster terpaksa didewasakan oleh keadaan yang dialaminya. Apapun bentuk sepatumu, dia tetap berjasa kepada kita karna selalu menjaga kaki-kaki kita dengan sekuat tenaga tanpa meminta sebuah balasan. 

Sama halnya dengan Calisster ia bak sepatu yang sangat berjasa bagi keluarganya. Dan aku yakin jerih payah dan lika-liku ini akan tergantikan menjadi yang terbaik oleh Tuhan kita. Inilah sosok Calister anak kecil yang bahkan belum beranjak ke dewasa akan tetapi ia rela menjadi sepatu untuk keluarga kecilnya yang ia cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun