Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kangen Jakarta

3 Agustus 2020   01:48 Diperbarui: 3 Agustus 2020   01:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image By Pixabay.com

Seminggu, dua minggu. Sebulan dua bulan.

Hampir enam bulan.

Rinduku makin menggebu.

Rindu yang tidak bisa aku sampaikan, karena Bram tidak tahu jika aku selalu menantinya di setiap pagi.

Matanya yang seksi, senyumnya yang manis, tutur kata yang tertata rapi dan perlakuan tak sengajanya yang membuatku akhirnya jatuh cinta.

Bram tidak pernah tahu, jika aku selalu cemburu saat Bram bercanda dengan temanku. Bram tidak pernah tahu jika harum tubuhnya selalu melintas sampai otakku hapal dengan baik. Bram tidak pernah tahu jika yang membuatku semangat adalah dia. Dan Bram tidak pernah tahu jika yang membuatku jatuh cinta pada Jakarta adalah dia.

"Dru, apa kabar?"
"Hey Bram. Baik. Aku sangat baik."

"Oh, dikira kamu sedang kesal."
"Kok kesal?"
"Kesal karena di rumah terus. Kamu happy ya di Bandung?"
"Biasa saja sih Bram, toh kerja-kerja juga dan tidak bisa jalan-jalan juga. Tumben nih kamu telpon aku, ada project baru kah untuk kita kerjakan Bram?"

"Ada."

Aku sudah mengira, tidak mungkin Bram hubungi aku kalau bukan soal pekerjaan.

Ah Bram, aku itu perempuan, bagaimanapun aku belum punya keberanian penuh untuk menyampaikan bahwa aku sayang kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun