Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tak (Mau) Bersalah

8 Juli 2020   02:08 Diperbarui: 8 Juli 2020   07:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by Pxabay.com

Cepat atau lambat aku dan kamu harus ambil keputusan bahwa kita sama-sama berani ambil sikap untuk menghentikan drama kesenangan lalu menjalani kehidupan baru yang lebih baik.

Tak seorangpun dapat menjamin bahwa kelak aku dan kamu akan lebih baik, namun tak seorangpun juga dapat menjamin bahwa aku dan kamu akan jauh berantakan.

Aku punya mimpi, pun dengan kamu. Aku tidak terpuji, pun dengan kamu. Namun saat kita sama-sama tahu bahwa kita sudah tak bisa saling lepaskan, maka pilihanmu adalah denganku atau dengannya.

"Bram, aku terlalu takut mengiyakan. Biar aku ikuti alurnya."
"Mau sampai kapan kamu tersiksa?. Mau sampai kapan kamu minta aku menunggu?"
"Aku tak minta kamu tunggu aku Bram. Kamu bebas berjalan. Kamu bebas memlih. Aku ini calon Janda, bukan perempuan yang baik. Ibumu pasti tidak suka denganku."
"Tapi aku suka denganmu."
"Aku tidak mau menikah sama kamu saja Bram."

Kutinggalkan Dru. Kesal dan tak habis pikir. Kok ada perempuan yang sudah terinjak-injak tetap memilih bertahan dengan alasan takut sama Tuhan. Kok ada perempuan yang sudah habis-habisan berjuang, tetap berdiri tegak dengan alasan berteriak bukan keputusan yang bijak.

Ah Dru, tak beranikah kau untuk pahami aku bahwa akulah yang akan melindungimu kelak. Persetan dengan status jandamu nanti, yang aku tahu kamu layak untuk aku temani.

"Bro, gue ga enak badan. Gue pulang lebih cepat ya!"
"Eh Bram enak aja lo. Meeting woy jam tiga nanti."
"Lu aja yang ganti, gue pusing."

Pembicaraan dengan Dru sangat menyita pikiranku. Aku yang begitu menyayangi Dru seolah ditolak mentah-mentah.  Terlalu picik pikiran Dru. Seakan dunia runtuh saat label janda dia dapatkan.

Bukankah jalan Tuhan tak pernah ada yang tahu, jika Hario bukan orang yang tepat maka dapat dipastikan Hario tak lebih dari sebuah halte yang harus Dru lewati namun bukan dari akhir perjalanan Dru.

Ah Dru pahamilah sedikit, bahwa kau adalah perempuan tangguh yang layak untuk diberi cinta.

Ada pesan di Hang Outku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun