Sekarang kita goreng ikan.Â
Aku menggoreng ikan hanya dengan menaburkan garam saja. Setelah ikan dibuang insangnya, bersihkan sisiknya, dan buang semua isi perutnya kemudian dicuci bersih dengan air mengalir.
Ikan kemudian dipotong dan dikucuri air jeruk nipis guna menghilangkan aroma amisnya. Kenapa saya tidak memberi bumbu ikannya? Ini adalah tradisi Papa mertua  yang kupelajari 25 tahun silam, saat pertama aku menginjakkan kaki di Ambon.Â
Beliau bilang hanya dengan garam saja kita bisa menikmati kesegaran, kegurihan  dan taste daging ikan itu sendiri. Dengan catatan ikan harus segar. Itulah sebabnya hingga sekarang aku selalu mencari, memilih dan membeli ikan  segar.Â
Oh iya , rumah di mana suami melewati masa kecilnya terletak tepat di tepi pantai. Dari halaman belakang rumah kami bisa menikmati indahnya langit saat matahari terbenam di  teluk Ambon.Â
Bila datang air laut surut kami memasang jaring di pantai berbatu karang. Sambil nunggu air laut pasang, berharap akan ada ikan yang nyasar dan nyangkut di jaring.  Biasanya  saat air surut kembali, kami merayakan kegembiraan panen ikan. Terkadang kepiting dan cumi-cumi juga tertangkap jaring. Duh bahagia banget kala itu.
Itu sekelumit cerita tentang ikan yang cukup dibubuhi garam saja.Â