Mohon tunggu...
Rama Nuansa
Rama Nuansa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Wa: 082137191548, (civil, cakap, jurnalism, terpercaya, independent)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Udah Siap Jadi Ketua PMII?

27 Maret 2020   19:07 Diperbarui: 27 Maret 2020   19:22 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

kembali lagi mengkritik, organisasi baik secara administrasi dan kondisi. Dalam jenjang polemik ketua PB PMII ada yang unik untuk dibahas nanti. Karena PMII merupakan organisasi mahasiswa yang secara eksternal bergerak di bidang advokasi, administrasi, serta berbasis terhadap nilai dasar pergerakan. Secara jenjang telah diatur dalam AD/ART organisasi. Hal inilah memuat PMII secara nasional maupun internasional bisa dikatakan legal. 

Selepas dari itu semua ada yang unik mengenai polemik ketua PMII. Siapakah yang pantas untuk mendapatkan kursi tahta sebagai ketum PB PMII. Dalam kongres yang seharusnya dilakukan pada tanggal 24 maret 2020, terpaksa di undur dikarenakan musibah covid-19. Hal ini jelas dalam surat yang berno. 562.PB-XIX.02-187 .A-1.03.2020 tentang penundaan kongres PMII ke XX.

Jawara-jawara dalam menduduki kursi jabatan mulai nampak ditampilkan di setiap cabang-cabang PMII. Hal seperti inilah yang memuat panas situasi politik secara kultural. Dengan polemik jabatan tersebut, siapa yang pantas dalam menjalankan amanah menjadi ketum PMII. 

Siapapun pantas dicalonkan asalkan mengikuti administrasi serta haluan organisasi yang mempunyai tujuan yang seksama berarti bagi setiap kader-kader PMII. Para calon-calon ini mulai aktif untuk melakukan silahturahim kesetiap cabang untuk mendapatkan suara. Kabar burung terdengar nampak dari kader malang siap melangkahkan kakinya untuk dipercayakan sebagai ketua PMII. 

Apakah hal yang sama kembali terulang, dengan melakukan hal yang bersifat desdruktif terhadap terjadi kongres pmii yang terjadi di palu sebelumnya?diharapkan kedepannya yang terjadi tidak demikian. Kalau memang pun terjadi dan bersifat desdruktif sangat disayangkan, bisa dikatakan malu kader (senior). 

Atau sengaja memainkan polemik polemik yang diambil sehingga yang akan maju sebagai ketum nanti dari jari-jari mana? ganjil atau genap? memuat salah satu jari tidak dapat berproses dalam pengurus besar. Kita lihat saja nanti drama drama apa yang dikeluarkan saat kongres PMII di balikpapan ini. 

kalau memang masih demikian yang terjadi sangat disayangkan karena ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Karena akan berdampak yang terjadi di bawah pengurus besaar. seperti pengurus cabang, pengurus komisariat, bahkan menyentuh di bawah pengurus rayon. Hal ini tak perlu dilumrahkan atau dianggap sebagai tabuh. nyatanya demikian yang terjadi, ada kecemburuan disetiap angkatan baik ganjil maupun genap dalam menerima proses sebagai pengurus besar bahkan pengurus kebawahnya.

Penulis sempat bertamu ke salah satu wilayah yang basis PMII nya sangat erat yaa malang. Melihat kultural dari malang ini apa yang bisa diambil penulis ambil. Dimana semangat untuk berproses di PMII masih tetap ada. Giroh perjuangan dalam basis pergerakan nampak secara khas. Begitu juga dengan gerakan-gerakan menulis yang di landaskan di PMII malang. 

Sedikit berkaca dengan PMII yang di Yogyakarta, mungkin terlalu istimewa untuk tidak menaati administrasi kaderisasi secara umum PMII. Yang menurut kader diluar yogyakarta menjadikan kiblat dari pergerakan. Dimana kader yang terbanyak berasal dari yogyakarta. Namun dari itu semua sebenarnya dipandang dari kuantitas kader PMII yogyakarta bisa dapat dikatakan jauh lebih baik kader dimanapun di indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun