Pernah nggak sih, kamu lagi scroll TikTok trus nemu video dance pakai lagu "Berita kepada Kawan" dari almarhum Gombloh? Atau tiba-tiba humming lagu "Bengawan Solo" versi Gesang sambil nongkrong di kafe? Fenomena unik ini bikin banyak orang geleng-geleng kok bisa lagu yang umurnya lebih tua dari bapak-bapak di jalanan, malah jadi soundtrack hidup anak muda zaman now?Â
Apa Sih yang Bikin Satu Musik Disebut ‘Legend’?Â
Musik legend itu kayak kapsul waktu. Ia nggak cuma jadi pengingat nostalgia, tapi juga punya kekuatan untuk nyambung dengan pendengar lintas generasi. Rahasianya? Lirik yang timeless. Coba dengerin lagi Iwan Fals - Bento. Meski dirilis tahun 80-an, kritik sosialnya masih relevan buat kondisi hari ini. Atau "Koes Plus - Kolam Susu", yang filosofinya tentang keberagaman Indonesia, tetap aktual meski zaman udah serba TikTok.
Melodi yang ‘Nempel’ di OtakÂ
Kalau kamu bisa nyanyi "Yesterday" dari The Beatles tanpa lirik, atau bersiul intro "Bohemian Rhapsody" nya Queen, itu bukti bahwa melodi mereka terpatri di memori kolektif. Musik legend punya formula magis sederhana tapi catchy. Nggak perlu teknik ribet atau autotune, karena kekuatannya ada di harmonisasi yang bikin kuping auto-repeat.
Dari Zaman ‘Onta’ sampai Spotify Teknologi Jadi JembatanÂ
Dulu, musik legend bertahan lewat kaset dan radio. Sekarang, platform seperti Spotify dan YouTube malah jadi pahlawan. Data Spotify tahun 2023 nunjukin, lagu "Imagine" dari John Lennon masih diputar 2 juta kali per hari secara global. Anak muda yang lahir di era 2000-an pun akhirnya kenal musik 70-an lewat algoritma rekomendasi. Jadi, teknologi bukan cuma ngerekam sejarah, tapi juga ngasih napas baru ke karya-karya lama.
Legacy yang Hidup Lewat Cover dan SamplingÂ
Siapa sangka, lagu "Lilin-Lilin Kecil" karya Chrisye bisa rebirth lewat aransemen jazz di tangan musisi muda? Atau potongan melodi "Keroncong Kemayoran" yang disampling dalam lagu hiphop? Proses reinkarnasi ini bikin musik legend terus berkembang. Mereka nggak mati, cuma ganti baju sesuai selera zaman.
Terakhir, Nostalgia Bukan Cuma Buat Generasi ‘Jadul’Â
Buat Gen Z, mendengarkan musik legend bisa jadi bentuk eksplorasi identitas. Di tengah banjir lagu-lagu viral yang kadang terasa hambar, lagu lawas justru menawarkan kedalaman emosi dan cerita. Seperti kata orang bijak, "Musik yang baik itu kayak anggur makin tua, makin nendang."
Gimana menurutmu? Apa lagu legend favoritmu yang masih sering kamu putar ulang? Share di komen, siapa tau kita sepaham!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI