Mohon tunggu...
Chusnul C
Chusnul C Mohon Tunggu... Peneliti dan penulis lepas

Seorang peneliti dan penulis lepas, menyukai isu lifestyle, budaya, agama, sastra, media, dan pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tentang Resilensi dan Menjadi Perempuan Terdidik; Sebuah Ulasan Memoar

25 September 2025   20:06 Diperbarui: 25 September 2025   20:06 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: Pinterest/ Kredit Foto)

Sialnya, di kemudian hari ketika Tara sudah terdidik dan menyadari bahwa apa yang dilakukan Shawn adalah sebuah kesalahan, kekerasan, semua orang tutup mata dan alih-alih mengkhianatinya. Ayah dan ibunya tetap membela Shawn, dan menutup mata. Adik perempuannya yang sama-sama merasakan kekerasan Shawn, juga mantan pacarnya, kemudian berbalik arah berada di pihak Shawn. Dan hal tersebut dikarenakan keduanya sama-sama mempercayai apa yang orang tua mereka percayai. Begitupun, orang tuanya tak hanya membela Shwan namun juga mengatakan ke semua orang bahwa Tara sebagai pihak yang salah, tersesat, jauh dari Tuhan dan karenanya perlu bertobat. Sebuah upaya pembunuhan karakter.

Menjadi Perempuan Terdidik

(sumber: Pinterest/ Kredit Foto)
(sumber: Pinterest/ Kredit Foto)

Tumbuh di keluarga konservatif tentu bukan hal yang mudah. Namun Tara berhasil keluar dari keluarga yang Toxic, berhasil memutus rantai kebodohan, dan berhasil merdeka dari kekerasan yang dilakukan keluarganya. Masalahnya berhasil Ia lalui karena satu hal: Pendidikan. Tara terlahir sebagai perempuan cerdas, dan memiliki daya tahan atau resilensi yang luar biasa. Dua hal tersebut membuatnya berhasil mengejar pendidikan formal bahkan hingga mendapatkan gelar Ph.D dari kampus yang bergengsi. Sebuah pencapaian yang luar biasa, bahkan anak yang terlahir dari keluarga priviledge pun belum tentu mampu meraihnya. Dan pendidikan pula yang kemudian menolongnya, menjadikannya sebagai perempuan yang merdeka.

Pendidikan membuat Tara menyadari tipikal keluarganya, dan bagaimana Ia harus bersikap. Trauma tidak mudah dilalui, namun dengan pendidikan Ia bisa perlahan mengobati lukanya. Ia pada akhirnya menyadari bahwa dirinya berharga, tidak seperti yang selalu dituduhkan Shwan. Ia mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang-orang, mendapatkan kepercayaan diri yang selalu dirampas oleh keluarganya, dan berhasil membangun kehidupan sejahtera melebihi apapun yang bisa Ia bayangkan. Dan semuanya berkat pendidikan yang Ia perjuangkan dengan berdarah-darah.

Pendidikan, memang tidak menjamin bahwa kita akan sejahtera apalagi di negara yang tidak mengedepankan meritokrasi seperti Indonesia. Karena inilah banyak kita dapati kaum terdidik tidak mendapatkan ruang untuk berkarya, dan kebodohan di pertontonkan dengan telanjang. Namun dari Tara Westover dalam memoarnya 'Educated', kita belajar bahwa pendidikan bisa memperluas cara pandang kita terhadap diri kita sendiri maupun terhadap dunia. Pendidikan adalah tentang mendewasakan pemikiran, memperluas pengalaman dan jaring pertemanan. Dan melaluinya, kita bisa menolong diri sendiri dari kedunguan.

Dari Tara kita juga belajar tentang daya tahan, resilensi, untuk tidak menyerah terhadap kehidupan. Pada faktanya, banyak orang cerdas namun mudah menyerah karena tidak memiliki resilensi. Dengan kecerdasan yang Ia miliki, Ia belajar untuk bertahan seklaigus memperjuangkan kemerdekaan diri. Melalui tulisannya, Tara mengajarkan kita betapa pentingnya pendidikan terutama bagi perempuan, tanpa embel-embel bahwa perempuan kelak akan menjadi madrasah bagi anak-anaknya. Tara Westover memberikan contoh bagaimana menjadi perempuan terdidik, semata-mata untuk dirinya sebagai seorang manusia, sebagai seorang perempuan.

Tanpa pendidikan, barangkali Tara Westover hanyalah salah satu penduduk di pegunungan Idaho yang menikah di usia dini, bekerja serabutan, dan membenarkan semua tuduhan Shawn dan sekaligus masih akan merasakan kekerasan fisik maupun mental. Ia selamanya akan terkungkung kedunguan, menganggap dirinya tak berharga dan selalu diliputi perasaan berdosa. Tetapi semua itu tak terjadi, karena Tara terdidik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun