Teman-teman mahasiswa/i juga merupakan para karyawan dari berbagai macam perusahaan, ada yang bekerja di supermarket, sekolah, bandara, bank, perusahaan asing dan berbagai jenis perusahaan lainnya. Hal ini memudahkan kami saling bertukar informasi mengenai masalah masing-masing yang terjadi di tempat kerja bahkan bertukar loker (lowongan kerja).
Para dosen juga lebih mengerti dengan keadaan mahasiswa/i. Mereka tidak memberikan peraturan ketat mengenai kehadiran, namun tugas, UTS dan UAS yang memiliki pengaruh besar dalam penilaian.Â
Tugas yang diberikan pun tidak begitu sulit dengan deadline yang cukup panjang, sehingga mahasiswa/i dapat berkomunikasi dengan cepat agar tugas tersebut dapat segera dikumpulkan.
Namun dukanya, secara fisik saya biasa merasa begitu lelah karena kurangnya jam istirahat. Bahkan tidak jarang, tanpa sadar saya meneteskan air mata saat perjalanan pulang.Â
Saya harus pulang hingga larut malam di akhir pekan setelah mengikuti perkuliahan karena perjalanan yang panjang menggunakan transportasi seadanya, mengingat saya harus berhemat.
Mengenai tugas, walaupun deadline yang diberikan oleh dosen cukup lama, namun banyaknya tugas dari kantor juga memaksa saya harus "mencuri" waktu di sela kesibukan untuk mengerjakan tugas kuliah. Ya, saya dituntut untuk membagi dan mengatur waktu dengan baik.
Perjuangan menaklukan pekerjaan serta pendidikan di waktu yang bersamaan sudah saya rasakan selama beberapa bulan terakhir. Tapi di balik semua ini, saya begitu yakin bahwa akan ada banyak hal manis yang menanti di depan.
Secara tak langsung, kerja sambil kuliah mengajarkan saya akan pentingnya tanggung jawab. Sebagai mahasiswi dan karyawan dalam satu waktu menuntut saya harus tetap profesional dan totalitas dalam menjalankan keduanya.
Ada masanya saya merasa tak sanggup lagi dengan semua aktivitas yang membuat saya begitu lelah. Belum lagi dengan kerjaan di kantor dan tugas kuliah yang menumpuk. Tidak jarang saya jatuh sakit dan batin menahan perih karena harus berusaha sekeras ini.
Tapi, jika melihat lagi ke belakang akan seluruh perjuangan selama ini, terasa begitu sayang jika harus menyerah di tengah jalan. Sebisa mungkin saya memantapkan hati agar terus maju dan tak berhenti begitu saja. Mental saya sedang ditempa sedemikian keras agar menjadi kuat dan sekeras baja.
Teruntuk teman-teman seperjuangan dalam bekerja sambil berkuliah...Â